Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Age Verification

This content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

20250604_170348.jpg
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (IDN Times/Amir Faisol)

Intinya sih...

  • AHY mengatakan, Indonesia harus mengejar angka per kapita minimal 14.000 dolar Amerika Serikat, hampir tiga kali lipat dari pendapatan saat ini, untuk menjadi negara maju.

  • Prabowo kejar target pertumbuhan ekonomi melalui hilirisasi Pemerintahan Prabowo berkomitmen mengejar pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi melalui strategi hilirisasi, diversifikasi pasar, dan pembangunan infrastruktur strategis.

  • AHY optimistis Indonesia bisa menjadi negara maju AHY tetap optimistis Indonesia bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, meski mengakui bahwa itu bukan pekerjaan mudah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyoroti Indonesia yang masih berada dalam kategori negara middle income. Hal itu dapat dilihat dari pendapatan per kapita yang masih jauh dari negara maju.

AHY bahkan mengungkapkan, rata-rata pendapatan per kapita masyarakat Indonesia berada di kisaran 4.800 dolar Amerika Serikat, belum mencapai 5.000 dolar Amerika Serikat.

“Indonesia saat ini sebagai negara kategori middle income, karena pendapatan per kapita kita, kalian tahu berapa per hari ini? USD 4.800 sekian, masih kurang sedikit dari USD 5.000,” kata AHY dalam paparannya di hadapan kader Demokrat di Kantor DPP Demokrat, Rabu (4/6/2025) malam.

1. Pendapatan per kapita harus naik tiga kali lipat untuk jadi negara maju

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (IDN Times/Amir Faisol)

Menurut AHY, untuk bisa naik kelas menjadi negara berpendapatan tinggi, Indonesia harus mengejar angka per kapita minimal 14.000 dolar Amerika Serikat. Angka ini hampir tiga kali lipat dengan pendapatan Indonesia saat ini.

Menurut AHY, hal ini bukan sekadar statistik, tetapi mencerminkan sejauh mana kesejahteraan rakyat telah tercapai secara riil.

“Padahal kalau kita ingin masuk menjadi kategori negara berpendapatan tinggi, berapa minimal? 14.000 USD, kurang lebih demikian. Berarti masih perlu kerja keras,” kata Ketua Umum Partai Demokrat itu.

2. Prabowo kejar target pertumbuhan ekonomi melalui hilirisasi

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

AHY menyatakan, pemerintahan Presiden Prabowo telah berkomitmen mengejar pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, melalui strategi hilirisasi, diversifikasi pasar, dan pembangunan infrastruktur strategis.

Indonesia, kata dia, merupakan negara produsen nikel nomor satu di dunia. Namun, ia mengatakan, bila pemerintah hanya mengekstraksi nikel dan menjualnya sebagai barang mentah maka nilai jualnya tak seberapa.

“Bayangkan kalau kita bisa mengolahnya dan meningkatkan nilai dari komoditas tersebut berkali-kali lipat,” kata AHY.

“Itulah kenapa Bapak Presiden Prabowo Subianto benar-benar serius ingin menyukseskan program hilirisasi, downstreaming. Jadi tidak terima kita kalau hanya diambil kemudian dijual. Yang untung negara-negara yang membeli dengan harga murah, mereka punya teknologinya,” sambung dia.

3. AHY optimistis Indonesia bisa menjadi negara maju

Menko Infrakstruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin rapat koordinasi progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). (dok. Kementerian PU)

AHY tetap optimistis Indonesia bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Namun, ia mengakui itu bukan pekerjaan mudah.

“Pertumbuhan 8 persen sesuatu yang sangat luar biasa, tapi kita harus bekerja dengan luar biasa juga untuk bisa mencapainya,” tuturnya.

Editorial Team