Air India Incar 10 Pesawat Boeing yang Ditolak China

- Air India menjajaki peluang akuisisi 10 pesawat Boeing 737 MAX yang ditolak oleh maskapai China.
- Konflik perdagangan AS-China memicu gangguan pengiriman pesawat Boeing, membuka peluang bagi maskapai lain seperti Air India dan Malaysia Aviation Group.
Jakarta, IDN Times - Air India dilaporkan sedang menjajaki peluang untuk mengakuisisi sekitar 10 pesawat Boeing 737 MAX pada Jumat (25/4/2025) yang sebelumnya ditolak oleh maskapai China. Langkah ini muncul di tengah ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang menyebabkan gangguan pengiriman pesawat.
Keputusan tersebut diambil menyusul instruksi pemerintah China kepada maskapai domestiknya untuk menghentikan penerimaan pesawat Boeing, sebagai respons terhadap tarif tinggi yang diberlakukan AS. Air India, yang sedang berupaya mempercepat ekspansi armadanya, melihat peluang ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisinya di pasar penerbangan India yang kompetitif.
1. Latar belakang penolakan pesawat oleh China

Konflik perdagangan antara Washington dan Beijing memanas setelah AS memberlakukan tarif hingga 145 persen pada barang buatan China, memicu balasan dari Beijing dengan tarif hingga 125 persen untuk produk AS, termasuk pesawat Boeing.
Akibatnya, maskapai China seperti Air China dan Xiamen Airlines diperintahkan untuk menolak pengiriman pesawat Boeing, termasuk 737 MAX yang sudah berada di tahap akhir penyelesaian di pusat penyelesaian Boeing di Zhoushan, China pada Kamis (17/4). Boeing terpaksa memindahkan kembali beberapa pesawat ke AS, dengan salah satu 737 MAX milik Xiamen Airlines mendarat di Seattle pada Minggu (20/4).
“Karena tarif, banyak pelanggan kami di Tiongkok menyatakan tidak akan menerima pengiriman,” kata CEO Boeing Kelly Ortberg, dikutip dari CNBC.
Situasi ini menciptakan peluang bagi maskapai lain, termasuk Air India, untuk mengambil alih pesawat yang sudah siap digunakan tersebut.
2. Strategi Air India dalam ekspansi armada

Air India, yang dimiliki oleh Tata Group, tengah menjalani transformasi besar untuk merevitalisasi operasinya dan bersaing dengan maskapai dominan seperti IndiGo. Untuk mendukung anak perusahaan berbiaya rendahnya, Air India Express, maskapai ini berencana mengamankan sekitar 10 pesawat 737 MAX yang sebelumnya dialokasikan untuk China.
Pesawat ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan armada Air India Express yang kini memiliki lebih dari 100 pesawat. Langkah ini bukan yang pertama bagi Air India. Hingga Maret 2024, maskapai ini telah menerima 41 pesawat 737 MAX yang awalnya dibuat untuk maskapai China, namun tidak terkirim akibat penghentian global model tersebut pada 2019.
“Kami melihat ini sebagai peluang untuk mempercepat ekspansi sambil memanfaatkan pesawat yang sudah siap,” ujar sumber internal Air India.
Namun, tantangan seperti konfigurasi kabin yang disesuaikan untuk pelanggan Chin dan pembayaran parsial yang mungkin telah dilakukan dapat mempersulit proses akuisisi.
3. Dampak global dan peluang bagi maskapai lain

Perang tarif AS-China tidak hanya memengaruhi Boeing dan maskapai China, tetapi juga membuka peluang bagi maskapai di wilayah lain seperti India dan Malaysia. Malaysia Aviation Group, induk perusahaan Malaysia Airlines, juga dilaporkan sedang bernegosiasi dengan Boeing untuk mengambil slot pengiriman yang ditinggalkan.
Boeing, yang memiliki pesanan untuk 130 pesawat dari pelanggan China hingga akhir Maret 2025, kini harus mencari pembeli baru untuk mengurangi dampak finansial. Sementara itu, Boeing tidak dapat langsung menjual pesawat yang masih terikat kontrak dengan maskapai China.
Analis memperkirakan gangguan ini bersifat jangka pendek bagi Boeing, mengingat permintaan global yang tinggi untuk pesawat narrowbody seperti 737 MAX.
“Ketegangan perdagangan ini menciptakan keuntungan tak terduga bagi maskapai seperti Air India,” kata seorang analis penerbangan.
Air India juga berupaya mengamankan slot produksi masa depan yang mungkin dikosongkan oleh maskapai Tiongkok, menunjukkan pendekatan jangka panjang dalam memanfaatkan situasi ini.