Aktivitas Pabrik di China Masih Lesu Imbas Ekonomi Global Melambat
.jpg)
Jakarta, IDN Times - Pabrik-pabrik di China masih mengalami kontraksi selama tuga bulan beruntun, meskipun ada peningkatan pada Juni 2023.
Menurut Biro Statistik Nasional (NBS), dilansir South China Morning Post, Jumat (30/6/2023), Purchasing Managers Index (PMI) atau Indeks Manajer Pembelian manufaktur China naik menjadi 49 di Juni, dari posisi 48,8 pada Mei lalu.
Subindeks untuk mengukur pesanan baru naik dari 48,3 di Mei menjadi 48,6 pada Juni. Sedangkan pesanan ekspor baru merosot ke level terendah lima bulan di 46,4.
PMI non-manufaktur, yang mengukur sentimen bisnis di sektor jasa dan konstruksi juga turun menjadi 53,2 di Juni dari 54,5 pada Mei.
1. Manufaktur China terpukul oleh melambatnya perekonomian global
Pemulihan ekonomi China terpukul akibat meningkatnya pengangguran berusia muda, serta mengecewakannya penjualan ritel dan produksi industri. PMI komposit, yang mencakup aktivitas manufaktur serta jasa, turun ke 52,3 di Juni, dari 52,9 pada Mei.
Dalam indeks non-manufaktur, subindeks jasa turun menjadi 52,8 di Juni dari 53,8 pada Mei, sementara subindeks konstruksi turun ke level terendah dalam enam bulan terakhir di 55,7 dari 58,2.
"Momentum ekonomi masih cukup lemah di China. Data terbaru menunjukkan ekonomi global melambat, yang kemungkinan akan memberikan tekanan lebih lanjut pada permintaan eksternal dalam beberapa bulan mendatang," kata Presiden dan Kepala Ekonom Pinpoint Asset Management, Zhang Zhiwei.
2. Analis memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China
Dilansir Nikkei Asia, para analis mulai menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China untuk sisa tahun ini setelah data produksi industri dan penjualan ritel pada Mei 2023 lalu meleset dari ekspektasi. Itu menjadi pertanda, pemulihan pasca pandemik yang terlihat pada kuartal pertama kehilangan tenaga.
Perusahaan keuangan global, Nomura menjadi yang paling pesimis dengan memangkas proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto China tahun ini menjadi 5,1 dari 5,5 persen. Penurunan tersebut bahkan memperhitungkan prospek stimulus baru.
3. Pemerintah China targetkan pertumbuhan ekonomi di lima persen
Pemerintah China telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang moderat sekitar lima persen untuk tahun ini, setelah gagal mencapai target pada 2022.
Kabinet Negeri Tirai Bambu pada bulan ini menyampaikan janjinya untuk mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan pada waktu yang tepat.