Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Amazon Digugat atas Penjualan Beras Terkontaminasi Logam Berat

Ilustrasi amazon (unsplash.com/Christian Wiediger)
Ilustrasi amazon (unsplash.com/Christian Wiediger)
Intinya sih...
  • Amazon digugat karena dugaan menjual beras mengandung logam berat seperti arsenik, kadmium, timbal, dan merkuri
  • Kasus ini bermula dari laporan HBBF yang menguji 145 sampel beras berbagai merek, termasuk 18 jenis yang dijual melalui Amazon
  • Penggugat menuntut agar Amazon menerapkan pengujian menyeluruh dan memberikan peringatan jelas terkait risiko logam berat

Jakarta, IDN Times - Amazon digugat secara class action di Pengadilan Federal Seattle, Amerika Serikat (AS) pada Jum'at (23/5/2025), atas dugaan menjual beras yang mengandung logam berat seperti arsenik, kadmium, timbal, dan merkuri. Gugatan diajukan oleh konsumen yang menuduh Amazon lalai menguji serta mengungkap kandungan berbahaya dalam produk beras yang dijual di platformnya.

Kasus ini mencuat setelah organisasi nirlaba Healthy Babies, Bright Futures (HBBF) merilis laporan mengenai temuan logam berat dalam beras yang dijual di berbagai toko di AS, termasuk melalui Amazon. Gugatan menuntut ganti rugi minimal 5 juta dolar AS (Rp81,2 miliar) dan mendesak perubahan kebijakan perusahaan karena risiko kesehatan, terutama bagi anak-anak.

1. Latar belakang gugatan

Gugatan bermula dari laporan HBBF yang menguji 145 sampel beras berbagai merek, termasuk 18 jenis yang dijual melalui Amazon seperti Iberia Basmati dan 365 Whole Foods Arborio White Rice. Seluruh sampel mengandung arsenik, dan 28 persen melebihi batas aman Food and Drug Administration (FDA) untuk sereal bayi. Hampir semua sampel mengandung kadmium, sedangkan timbal dan merkuri ditemukan di lebih dari sepertiga sampel.

Penggugat Ashley Wright dan Merriman Blum mengaku membeli Iberia Basmati antara 2020-2025 untuk keluarga mereka tanpa mengetahui adanya kontaminasi.

“Kami tidak akan membeli atau membayar lebih jika tahu kandungannya berbahaya,” ujar Wright, dikutip dari CNN.

Mereka menuduh Amazon melanggar undang-undang perlindungan konsumen di Negara Bagian Washington.

Gugatan juga menyoroti dampak terhadap komunitas yang menjadikan beras sebagai makanan pokok, seperti keluarga Hispanik, Latino, dan Asia-Amerika. Amazon dinilai memiliki kendali penuh atas penjualan dan pemasaran produk, baik merek sendiri maupun pihak ketiga, namun tidak melakukan pengujian atau memberikan peringatan.

2. Tuduhan terhadap Amazon

Dalam gugatan disebutkan Amazon gagal melakukan pengujian memadai untuk mendeteksi logam berat.

“Amazon menjual beras dengan kadar logam berat tinggi tanpa peringatan,” bunyi dokumen gugatan, dilansir USA Today.

Penggugat menuntut agar Amazon menerapkan pengujian menyeluruh dan mengungkap hasilnya kepada publik. Mereka juga meminta perintah pengadilan agar Amazon memberikan peringatan jelas terkait risiko logam berat. HBBF menekankan bahwa anak-anak sangat rentan terhadap paparan logam berat, yang dapat menurunkan IQ dan memicu gangguan perilaku.

Amazon belum memberikan pernyataan resmi, namun disebut sedang melakukan peninjauan internal atas tuduhan tersebut. Kasus ini menambah daftar persoalan hukum yang dihadapi perusahaan, termasuk sengketa sebelumnya terkait kebijakan pengembalian barang.

3. Dampak dan langkah ke depan

Kontaminasi logam berat dalam beras telah lama menjadi perhatian, mengingat beras merupakan makanan pokok bagi miliaran orang. Studi HBBF menunjukkan bahwa beras putih dari California, melati dari Thailand, dan basmati dari India cenderung memiliki kadar arsenik lebih rendah dibandingkan beras cokelat atau beras putih dari AS. Konsumen disarankan merebus beras dengan air berlebih lalu membuangnya, guna mengurangi kadar arsenik hingga dua pertiga.

Gugatan ini dapat memengaruhi kepercayaan konsumen terhadap produk pangan Amazon, termasuk merek 365 Whole Foods dan produk pihak ketiga seperti Ben’s Original.

“Keluarga bisa mempertimbangkan alternatif seperti quinoa atau barley,” ujar Jane Houlihan dari HBBF. Ia juga mendorong perluasan regulasi FDA untuk membatasi arsenik di semua jenis beras, bukan hanya sereal bayi. 

Penggugat berharap gugatan ini mendorong Amazon lebih bertanggung jawab terhadap keamanan produk. Mereka juga meminta status class action agar mewakili konsumen lain yang terdampak. Saat ini, kasus masih dalam tahap awal dan akan memasuki proses pengumpulan bukti di pengadilan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us