2 Dana Pensiun BUMN Terindikasi Korupsi, Erick: Oknum-Oknum Biadab!
Jumlah dapen BUMN bermasalah jadi bertambah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyerahkan hasil audit dana pensiun BUMN bermasalah. Dari empat dana pensiun BUMN yang bermasalah, dua di antaranya terindikasi korupsi.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengaku kecewa dengan ditemukannya indikasi korupsi itu. Dia bahkan geram dengan para oknum yang merugikan pada pensiunan BUMN.
"Saya kecewa, saya sedih karena pekerja yang sudah bekerja puluhan tahun, yang tentu kurang, itu hasilnya dirampok oleh oknum-oknum yang biadab," kata Erick dalam konferensi pers di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Baca Juga: Erick Serahkan Data Dapen BUMN Bermasalah ke Kejagung Pekan Depan
Baca Juga: Pengelolaan Dapen BUMN Jadi Satu, Erick: Akhir Mei Sudah Final
1. Kerugian negara mencapai Rp300 miliar
Erick mengatakan, empat dana pensiun yang bermasalah itu dikelola oleh PT Angkasa Pura I (AP I), PT Perkebunan Nusantara (PTPN), PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)/ID FOOD, dan PT Inhutani. Hasil audit menunjukkan kerugian negara mencapai lebih dari 300 miliar dari kasus tersebut.
Namun, kerugian negara bisa lebih besar lagi karena BPKP baru melakukan audit 10 persen dari emplat sample.
"Dan jelas dari hasil audit dengan tujuan tertentu itu ada kerugian negara Rp300 miliar dan ini belum menyeluruh dibuka pihak BPKP dan Kejaksaan. Artinya angka ini bisa lebih besar lagi," ucap Erick.
Editor’s picks
Baca Juga: Kejagung Tetapkan 6 Tersangka Korupsi Dapen Pelindo, Erick Buka Suara