Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anak SMA-Mahasiswa Dapat Mentoring Bisnis, Bisa Cetak Omzet Miliaran!

IMG_6461.jpeg
Pendiri Sandination, Sandiaga Uno meresmikan Rocket Acceleration, bagian dari program Rocket Youthpreneur Incubation, di Jakarta, Senin (18/8/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Program Rocket Youthpreneur Incubation telah melahirkan pelaku usaha muda yang mampu mencetak omzet miliaran rupiah
  • Peserta akan diseleksi lagi untuk tahap presentasi di hadapan investor dan mendapatkan ilmu 'daging' selama inkubasi
  • Para peserta diberikan cara menjalankan bisnis yang lebih baik, siap menghadapi persaingan, dan memasuki tahap pitching untuk mencari mitra investor
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sandination dan Yayasan Indonesia Setara (YIS) menggelar program Rocket Youthpreneur Incubation yang merupakan program inkubasi buat pengusaha muda.

Ada 1.000 pelaku usaha dan calon pelaku usaha yang mengikuti program tersebut, mulai dari siswa SMA, mahasiswa, dan lain-lain.

Program Rocket telah digelar sejak Maret 2025, yang diikuti 1.000 pelaku usaha dan calon pelaku usaha, dengan latar belakang siswa SMA, mahasiswa, dan lain-lain.

Pendiri Sandination, Sandiaga Uno mengatakan, hingga saat ini sudah ada 50 pelaku UMKM yang terseleksi, setelah melalui kurasi, on boarding, dan kini sampai pada tahap akselerasi (Rocket Acceleration).

"Ada 50 peserta yang telah memiliki brand yang akan kita siapkan di launching path-nya. Rumah Siap Kerja, Sandination, YIS akan memastikan mereka bukan menjadi pencari kerja, tapi memberi lapangan kerja," kata Sandi di Rumah Siap Kerja, Jakarta, Senin (18/8/2025).

1. Sudah ada yang bisa cetak omzet miliaran rupiah

IMG_6477.jpeg
Pelaku UMKM yang lolos ke tahap Rocket Acceleration, bagian dari program Rocket Youthpreneur Incubation. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Sandi mengatakan, ada banyak kategori usaha yang diikuti dalam program Rocket. Mulai dari makanan dan minuman, fesyen, edutech, jasa perawatan bayi, dan sebagainya.

Menurut Sandi, para peserta yang lolos sampai tahap akselerasi memiliki kemampuan bisnis yang hebat. Bahkan, ada yang sudah bisa mencetak omzet Rp9 miliar per tahun.

"Jadi anak-anak muda ini luar biasa. Saya salut. Dulu Pak Manof cerita waktu masih kuliah mereka hanya merencanakan. Tapi kali ini mereka bukan hanya merencanakan, mereka sudah melakukan dan sudah menciptakan peluang usaha. Malah ada usaha yang omzetnya bisa di atas Rp9 miliar," ujar Sandi.

Melalui berbagai tahap dan juga kelas-kelas mentoring, para peserta diberikan cara menjalankan bisnis yang lebih baik, dan siap menghadapi persaingan secara nasional. Sandi mengatakan, pelatihan-pelatihan ini diberikan untuk memperkuat para pengusaha muda, karena perannya sangat penting bagi perekonomian negara.

"Pertumbuhan ekonomi sempat di bawah 5 persen, sekarang di atas 5 persen, itu dua per tiganya ada di tangan UMKM. Dan Pak Presiden juga menyampaikan bahwa saat ini pengangguran terendah dalam sejarah Indonesia, betul sekali, itu juga peran UMKM, karena 97 persen lapangan kerja diciptakan teman-teman UMKM," ujar Sandi.

2. Peserta bakal diseleksi lagi untuk tahap presentasi di hadapan investor

IMG_6468.jpeg
Peluncuran Rocket Acceleration, bagian dari program Rocket Youthpreneur Incubation, di Jakarta, Senin (18/8/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dalam kesempatan yang sama, Founder & Director Rocket Youthpreneur Incubation, Reni Fitriani mengatakan, setelah tahap Rocket Acceleration, pihaknya akan mengkurasi lagi menjadi 25 pelaku usaha. Nantinya, 25 pelaku usaha itu akan memasuki tahap pitching untuk mencari mitra investor.

"Kita akan memberikan wawasan kepada 25 peserta terbaik terkait investment strategy, dan juga kita berikan pelatihan tentang bagaimana menggaet partner dan juga kemitraan," tutur Reni.

Selain itu, ada juga Demo Day, di mana para pelaku usaha akan menjajakan produknya kepada para pembeli potensial (potential buyers) dan juga investor.

Sandi mengatakan, pada akhirnya bantuan yang paling dibutuhkan oleh pelaku UMKM adalah pembelian atas produk UMKM itu.

"Kalau kita ingin mendukung produk-produk UMKM, bukan hanya dilihat, diberikan mentoring, tapi juga dibeli dan dipakai. Sehingga kita bisa memberikan promosi, sekaligus juga memberikan masukan kepada produk ini apa yang kurang," ujar Sandi.

3. Peserta dapat ilmu 'daging' selama inkubasi

IMG_6471.jpeg
Farah Mom & Baby Care, salah satu UMKM yang lolos ke tahap Rocket Acceleration, bagian dari program Rocket Youthpreneur Incubation. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Farah, salah satu peserta Rocket Youthpreneur Incubation yang memiliki bisnis Farah Mom and Baby Care mengatakan, dirinya sudah menjalankan bisnis sejak 2020.

Meski bisnisnya sudah berjalan, Farah merasa ada banyak hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan, maka dirinya pun mengikuti program inkubasi tersebut.

"Walaupun sudah berjalan, tapi berdampak banget dengan mengikuti Sandination ini, karena kita mau terus belajar. Karena di mana dijelasin secara terstruktur dari legalitasnya, apa saja yang dibutuhkan suatu bisnis. Karena walau sudah berjalan ada yang kelupaan, ada yang terselip, kita belum menjalankan hal ini, gitu," ujar Farah.

Dia mengatakan, ada banyak ilmu baru yang diperoleh dari program inkubasi, terutama soal legalitas bisnis.

"Di legalitas, kita belum ada PT. So far dengan belajar dari program Rocket ini kita mau urus PT kita, jadi punya badan usaha yang resmi. Sebelumnya kita hanya punya NIB saja dan itu belum cukup. Terus kita juga jadi mengerti soal NDA, dan lainnya," kata Farah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us