Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Angka Penetrasi Asuransi Jiwa di Indonesia Masih Rendah

Asuransi kesehatan Allianz (Dok.Allianz)

Jakarta, IDN Times – Chief Marketing Officer Allianz Indonesia, Karin Zulkarnaen, mengatakan bahwa angka penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih sangat rendah. Bahkan, berdasarkan data terakhir dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), penetrasi asuransi jiwa di 5 tahun terakhir ada di kisaran 7,1 persen.

Namun demikian, Karin mengatakan bahwa di Allianz pada 2021, asuransi jiwa Unit Link mampu memberikan kontribusi besar pada pendapatan premi kotornya (bruto).

1. Kontribusi Unit Link pada premi bruto

, Wahyuni Murtiani Head of Corporate Communications Allianz Life Indonesia (kanan atas), Aditya Sumirat Agency Program Head Allianz Life Indonesia (kiri bawah), Sukarno Head of Health Product Marketing and Service Development Allianz Life Indonesia.

Menurut Karin, asuransi jiwa Unit Link Allianz memberikan kontribusi premi bruto sebesar 93,1 persen dari total premi bruto di Allianz yang senilai Rp19,7 triliun.

“Jadi dari Rp19,7 triliun, Rp18,4 triliunnya merupakan premi Unit Link dan ini mengalami kenaikan sebesar 12,7 persen dari tahun sebelumnya,” jelasnya dalam acara Allianz Indonesia Media Briefing #YukPahami Dana Investasi dalam Asuransi Jiwa, Selasa (15/3/2022).

2. Minat masyarakat masih tinggi

IDN Times/Allianz Indonesia

Karin mengatakan, kenaikan tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan maupun minat masyarakat terhadap produk Unit Link masih cukup tinggi. Ia pun meyakini bahwa produk Unit Link masih bisa tumbuh dan diminati oleh lebih banyak masyarakat, karena kesadaran dan kebutuhan masyarakat terhadap asuransi juga semakin meningkat.

Demi mendukung peningkatan tersebut, Karin mengatakan penting bagi perusahaan untuk terus memberikan edukasi untuk dua target audience yang berbeda.

3. Edukasi untuk target audience

Allianz Indonesia mendukung Vaksinasi Industri Keuangan Non-Bank bersama OJK. (dok. Allianz Indonesia)

Adapun target audience yang pertama menurut Karin adalah masyarakat yang belum memiliki asuransi. Pembelajaran yang diberikan untuk kelompok ini yakni berupa program-program literasi keuangan, agar masyarakat bisa mengelola keuangannya dan memahami pentingnya proteksi asuransi.

“Yang kedua, adalah khusus untuk nasabah asuransi yang sudah memiliki polis agar bisa diingatkan kembali mengenai fitur produk dan apa yang perlu diperhatikan mengenai isi polisnya,” jelasnya.

Ia menambahkan, sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya asuransi jiwa ini, Allianz menggelar kampanye #YukPahami.

“Baik melalui webinar, melalui media sosial, melalui blog dan email berisi fitur produk yang kami kirimkan kepada nasabah,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rehia Sebayang
Vanny El Rahman
Rehia Sebayang
EditorRehia Sebayang
Follow Us