Arsjad Rasjid: Masjid Mesti Jadi Pusat Pembangunan Ekonomi Umat

- Inisiatif Rumah Wirausaha Masjid: DMI mengembangkan program pelatihan kewirausahaan, keterampilan digital, dan penguatan UMKM di masjid.
- Potensi besar pembangunan ekonomi umat: Terdapat potensi besar melalui 800 ribu masjid di Indonesia untuk membangun ekosistem ekonomi yang adil dan inklusif.
- Sejalan dengan Bhinneka Tunggal Ika: Model seperti Rumah Wirausaha Masjid sejalan dengan nilai Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila Economy.
Jakarta, IDN Times - Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi Dewan Masjid Indonesia (DMI), Arsjad Rasjid menegaskan, masjid memiliki peran strategis dalam membangun ekonomi umat dan memperkuat fondasi kemanusiaan.
Hal itu disampaikan Arsjad ketika menjadi pembicara di Community of Sant’Egidio International Peace Forum bertema “Daring for Peace” di Roma, Italia.
Arsjad menyampaikan, masjid harus dipandang bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat.
“Masjid bukan hanya tempat berdoa tapi rumah produktivitas. Tempat di mana iman diterjemahkan menjadi karya dan kesejahteraan,” ujar Arsjad, dikutip Kamis (30/10/2025).
1. Inisiatif Rumah Wirausaha Masjid

Arsjad pun memaparkan inisiatif Rumah Wirausaha Masjid yang dikembangkan oleh DMI untuk menjadikan masjid sebagai pusat pelatihan kewirausahaan, keterampilan digital dan penguatan UMKM, terutama bagi perempuan dan generasi muda.
“Ketika orang menemukan martabat dan tujuan dalam pekerjaannya, mereka juga menemukan kedamaian dan harapan dalam hidupnya,” kata Arsjad.
Menurut Arsjad, inisiatif berbasis masjid ini adalah bentuk nyata dari human economy atau ekonomi yang tumbuh dari nilai spiritual, gotong royong, dan empati sosial.
2. Potensi besar pembangunan ekonomi umat melalui ratusan ribu masjid di RI

Arsjad menyebutkan, di tengah 800 ribu masjid yang tersebar di seluruh Indonesia, terdapat potensi besar untuk membangun ekosistem ekonomi yang adil dan inklusif.
“Melalui ekonomi umat, kita bisa menciptakan kesejahteraan yang berakar dari nilai iman dan kebersamaan,” ujar dia.
3. Sejalan dengan Bhinneka Tunggal Ika

Arsjad menambahkan, keberhasilan model seperti Rumah Wirausaha Masjid sejalan dengan nilai Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila Economy yang menekankan keseimbangan antara pertumbuhan dan keadilan sosial.
Untuk diketahui, Forum Sant’Egidio di Roma dihadiri oleh Presiden Italia Sergio Mattarella, Grand Imam Al-Azhar Ahmed Al-Tayyeb, Her Majesty Queen of the Belgians serta Menteri Agama RI Prof. Nasaruddin Umar.
"Masjid dapat menjadi lokomotif ekonomi umat dan pilar perdamaian sosial dunia," kata Arsjad.
















