AS-China Perpanjang Gencatan Senjata Tarif Bikin Rupiah Tertekan
- AS-China perpanjang gencatan senjata tarif selama 90 hari
- Pasar menanti rilis data inflasi AS malam ini
- Rupiah diperkirakan melemah pada perdagangan Rabu
Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Selasa (12/8/2025). Rupiah berakhir di level Rp16.289,50 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 10 poin atau 0,06 persen di akhir sesi hari ini dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp16.280 per dolar AS. Sedangkan pagi tadi, rupiah dibuka di posisi Rp16.289 per dolar AS.
1. AS-China perpanjang gencatan senjata tarif
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menyampaikan, AS dan China memperpanjang gencatan senjata tarif selama 90 hari. Itu mencegah penerapan bea masuk baru yang berpotensi mengganggu perdagangan.
"Perjanjian ini mempertahankan tarif AS 30 persen dan Tiongkok 10 persen yang berlaku saat ini dan memberi waktu untuk negosiasi lebih lanjut, yang memberikan dorongan bagi sentimen investor di seluruh kawasan," sebutnya.
2. Pasar menanti rilis data inflasi AS
Fokus pelaku pasar hari ini tertuju pada rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS malam nanti pukul 19.30 WIB. IHK umum pada Juli diperkirakan berada di sekitar 2,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), naik dari 2,7 persen pada Juni.
"Sementara IHK inti untuk bulan Juli diperkirakan akan naik di atas ambang batas 3 persen untuk pertama kalinya sejak Februari 2025," ujar Ibrahim.
3. Proyeksi rupiah pada Rabu
Untuk perdagangan Rabu (13/8/2025), rupiah diperkirakan bergerak fluktuatif dan cenderung melemah dengan proyeksi penutupan di kisaran Rp16.280 hingga Rp16.330 per dolar AS.
Rentang perdagangan harian hari ini berada di Rp16.281,50 hingga Rp16.311,50 per dolar AS. Dalam 52 minggu terakhir, posisi rupiah berada di kisaran Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar AS.
