Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penyaluran BBM ke Aceh Trobos Akses Terputus-Pakai Pompa Manual

PHOTO-2025-12-07-17-39-37.jpeg
Mobil tangki Pertamina mengirim BBM ke wilayah terdampak banjir bandang dan longsor di Aceh. (dok. Pertamina)
Intinya sih...
  • Pertamina kerahkan relawan AMT Area Manager Communication, Relations, dan CSR untuk mengirimkan BBM ke Bireuen dengan standar keselamatan yang ketat.
  • Hanya satu SPBU di Aceh Tamiang yang bisa beroperasi karena 6 dari 7 SPBU terendam lumpur, sehingga Pertamina menggunakan mesin pompa manual.
  • Kebutuhan BBM di Aceh Tamiang naik 50 persen selama masa darurat, sehingga Pertamina mengoperasikan dispenser modular untuk memperkuat layanan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Penyaluran bahan bakar minyak (BBM) ke Aceh masih menghadapi berbagai hambatan di jalur darat. Misalnya pengiriman BBM ke Kabupaten Bireuen yang stoknya sudah mulai menipis. Jalur utama menuju Bireuen dari FT Lhokseumawe lumpuh total, maka jalur darurat dari FT Krueng Raya diaktifkan.

Namun jalur darurat utama berupa jembatan terputus akibat lumpur dan material kayu, maka jalan alternatif dari jalur darurat menjadi satu-satunya jalan menuju Bireuen.

1. Kerahkan relawan AMT

PHOTO-2025-12-07-17-39-37 2.jpeg
Awak mobil tangki (AMT) dan Petugas SPBU Pertamina bersiap melakukan pembongkaran BBM di SPBU 14.242.474  Jalan Raya Bireun-Takengon, Juli, Biereun, Aceh pada Sabtu (6/12/2025). (dok. Pertamina)

Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan Pertamina terus mengupayakan pengiriman BBM yang diiringi dengan mengikuti standar keselamatan yang ketat.

"Pertamina selalu memastikan AMT beroperasi dengan menjaga keselamatan, termasuk pembaruan informasi jalur yang aman. Keselamatan menjadi yang utama, namun komitmen menjaga suplai energi juga menjadi tanggung jawab Pertamina untuk melayani masyarakat sepenuh hati," kata Fahrougi dikutip dari keterangan resmi, Senin (8/12/2025).

Pertamina juga mengerahkan relawan awak mobil tangki (AMT) dari FT Lhokseumawe. Misalnya seperti Muzammil (43) dari Bireuen, dan Reza Andhika (31).

Kedua AMT itu AMT mengantarkan BBM yang sebagian besar adalah Pertalite dan Biosolar menuju Bireuen.

Reza mengatakan, rute penyaluran yang biasanya selesai dalam hitungan jam kini harus ditempuh jauh lebih lama. Namin, pengiriman harus tetap dilakukan karena BBM dibutuhkan untuk kendaraan logistik berjalan, mesin evakuasi bergerak, hingga pemulihan ekonomi lokal agar kembali tumbuh.

“Kami harus tetap menghantarkan energi yang tak boleh terputus untuk masyarakat,” kata Reza.

2. Hanya satu SPBU di Aceh Tamiang yang bisa beroperasi

PHOTO-2025-12-07-22-28-33.jpeg
Pertamina menggunakan pompa manual untuk menyalurkan BBM di Aceh Tamiang karena 6 SPBU lumpuh akibat banjir bandang dan longsor. (dok. Pertamina)

Sementara itu, penyaluran BBM ke wilayah dengan kerusakan terberat, yakni Aceh Tamiang juga masih terus dilakukan. Di wilayah itu, 6 dari 7 SPBU tidak dapat beroperasi akibat terendam lumpur. Kondisi lokasi, kelistrikan, dan infrastruktur SPBU memerlukan waktu pemulihan sebelum bisa kembali berfungsi normal.

Oleh sebab itu, Pertamina menggunakan skema layanan darurat dengan mengoperasikan mesin pompa manual (canting) di SPBU 14.244.430, Kelurahan Pangkalan, Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang.

Pertamina mendistribusikan 80 drum BBM jenis Pertalite, yang disuplai menggunakan Mobil Tangki berkapasitas 16 KL. Sebanyak 10 unit canting manual digunakan untuk menyalurkan BBM dari drum kepada konsumen dengan alat ukur resmi.

Sales Area Manager Retail Aceh, Misbah Bukhori mengatakan, dengan skema itu, antrean masyarakat tak dapat dihindarkan. Sebab, BBM dari mobil tangki harus terlebih dahulu dimuat ke dalam drum.

“Dari drum tersebut, BBM dialirkan kepada konsumen dengan pompa manual yang dilengkapi alat ukur resmi. Seluruh tenaga diterjunkan, dan masyarakat memahami kondisi darurat ini. Pelayanan tetap berjalan lancar meski dilakukan secara manual,” ujar Misbah.

3. Kebutuhan BBM di Aceh Tamiang naik 50 persen.

PHOTO-2025-12-07-22-28-33.jpeg
Pertamina menggunakan pompa manual untuk menyalurkan BBM di Aceh Tamiang karena 6 SPBU lumpuh akibat banjir bandang dan longsor. (dok. Pertamina)

Kembali ke Fahrougi, dia mengatakan, kebutuhan BBM di wilayah terdampak banjir bandang dan longsor mengalami lonjakan signifikan. Kebutuhan normal SPBU berada di kisaran 25 KL per hari, namun selama masa darurat meningkat menjadi sekitar 38 KL, atau naik sekitar 50 persen,

Untuk memperkuat layanan, Pertamina juga mengoperasikan dispenser modular sebagaimana yang digunakan pada SPBU Polonia (11.210.106). Modular itu disuplai melalui Mobil Tangki 16 KL berisi BBM jenis Pertamax guna melayani kebutuhan tambahan masyarakat.

“Pertamina mengimbau masyarakat agar membeli BBM sesuai kebutuhan karena pasokan ke wilayah Aceh Tamiang dalam kondisi cukup dan terus dipercepat penyalurannya,” tutur Fahrougi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Harga Emas Naik Rp5 Ribu Pagi Ini, Cek Rinciannya!

08 Des 2025, 09:55 WIBBusiness