4 Hal yang Harus Diketahui tentang Investasi Emas dari Biaya-Pajak

- Emas batangan resmi pada umumnya memiliki sertifikat untuk menjamin keaslian dan proses ini memerlukan biaya tambahan.
- Penjualan emas batangan dikenakan pajak penghasilan (PPh), dan besarannya bergantung pada apakah penjualan dilakukan dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atau tanpa NPWP.
Investasi emas dikenal stabil dan mudah diakses, namun banyak pemula yang kerap kali lupa bahwa ada beberapa biaya tambahan yang harus dihitung sejak awal. Biaya-biaya tersebut mungkin tidak selalu terlihat jelas, sehingga penting untuk memahami komponen perhitungannya agar bisa memperkirakan nilai bersih dari investasi tersebut.
Bukan hanya biaya, namun aspek perpajakan merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan sebelum mulai berinvestasi emas. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa hal berikut ini yang harus diketahui pemula tentang biaya dan pajak investasi emas agar tidak sampai salah langkah.
1. Memahami spread harga jual dan beli

Spread merupakan selisih antara harga jual kembali dengan harga beli emas, serta selisih ini akan mempengaruhi keuntungan yang cukup signifikan. Banyak pemula mungkin hanya terfokus pada harga beli tanpa memperhitungkan harga jual kembali bisa saja lebih rendah, sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai titik impas.
Besaran spread bisa berbeda-beda pada merek, ukuran gram, hingga jenis produk emas tersebut. Spread pada emas batangan kecil pada umumnya lebih besar jika dibandingkan emas batangan besar, sehingga penting untuk memilih ukuran yang paling sesuai dengan strategi investasimu.
2. Biaya sertifikat dan keaslian produk

Emas batangan resmi pada umumnya memiliki sertifikat untuk menjamin keaslian dan proses ini memerlukan biaya tambahan. Beberapa pemula mungkin tidak menyadari sertifikat yang hilang atau rusak bisa menurunkan harga jual kembali secara signifikan.
Jika investor membeli emas dari toko yang kurang terpercaya, maka risiko emas harus diuji ulang untuk memastikan keasliannya. Proses pengecekan ini juga akan dikenakan biaya tambahan yang dapat mengurangi potensi keuntungan tersebut.
3. PPh pada penjualan emas

Penjualan emas batangan ternyata akan dikenakan pajak penghasilan (PPh), dan besarannya bergantung pada apakah penjualan dilakukan dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atau tanpa NPWP. Banyak pemula yang mungkin tidak mengetahui tarif pajak akan lebih tinggi jika tidak menggunakan NPWP.
Ketika melakukan transaksi, pajak biasanya langsung dipotong oleh pihak penjual saat proses buyback dilakukan. Hal ini artinya nilai yang diterima investor akan otomatis berkurang dari total pajak yang berlaku.
4. Biaya penyimpanan untuk keamanan

Menyimpan emas di rumah memiliki risiko keamanan, sehingga banyak investor yang mungkin memilih fasilitas penyimpanan seperti safe deposit box. Namun, fasilitas ini juga jelas memerlukan biaya tahunan yang perlu dimasukkan ke dalam perhitungan investasimu.
Menyimpan emas di rumah harus disertai dengan sistem keamanan tambahan, seperti brankas yang kuat dan lokasi penyimpanan yang tersembunyi agar aman dari potensi pencurian. Investasi perlengkapan keamanan ini jelas memerlukan biaya tidak langsung yang harus diperhitungkan, sehingga kamu dapat mempertimbangkan faktor keamanan dan biaya penyimpanan dari aset yang dimiliki.
Memahami biaya dan pajak dalam investasi emas sangat penting agar investor pemula tidak salah dalam memperkirakan potensi keuntungannya. Justru dengan mengetahui berbagai aspek yang ada, kamu bisa membuat keputusan lebih matang dan terukur. Perencanaan yang tepat akan membantu investasi emasmu berjalan dengan efektif dan menguntungkan dalam jangka panjang!


















