Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Aset DEX hingga IoT Jadi Tren Baru Pasar Kripto di Kuartal III-2025

ilustrasi kripto
ilustrasi kripto (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Aktivitas trading semakin meluas, termasuk kategori baru seperti Parallelized EVM dan Internet of Things (IoT).
  • Pasar kripto global kembali menguat dengan kapitalisasi pasar naik 16,4 persen dan volume perdagangan harian global meningkat 43,8 persen.
  • Akselerasi kripto dibarengi dengan edukasi untuk memperluas layanan agar investor dapat berinvestasi secara aman dan nyaman.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Aset berbasis Decentralized Exchange (DEX) dan Internet of Things (IoT) menjadi sorotan dalam perkembangan pasar kripto sepanjang kuartal III-2025. Head of Product Marketing PINTU Iskandar Mohammad menyampaikan kategori DEX mencatat lonjakan signifikan dari sisi pengguna baru dengan pertumbuhan mencapai 490,06 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Token HYPE disebut menjadi aset paling dominan di kategori DEX dengan kontribusi sekitar 70 persen dari total volume perdagangan.

"Selain itu, jumlah pengguna baru yang membeli token HYPE selama periode Juli-September juga meningkat sebesar 90,65 persen yang menandakan minat tinggi terhadap proyek berbasis DEX di kalangan pengguna baru PINTU," kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (5/11/2025).

1. Aktivitas trading semakin meluas

ilustrasi pria bermain kripto (pexels.com/TIma Miroshnichenko)
ilustrasi pria bermain kripto (pexels.com/TIma Miroshnichenko)

Iskandar menjelaskan dari sisi pengguna lama, kategori token dengan volume transaksi tertinggi berasal dari World Liberty Financial Portfolio dengan kenaikan 33,73 persen. Peningkatan juga terjadi pada kategori Stablecoin Ecosystem sebesar 26,26 persen dan Layer-1 seperti ETH, BTC, dan SOL sebesar 21,74 persen.

Sementara itu, kategori yang mencatat pertumbuhan transaksi tertinggi dibandingkan kuartal sebelumnya meliputi Parallelized EVM dengan peningkatan 106,38 persen, Internet of Things (IoT) sebesar 102,30 persen, serta Centralized Exchange (CEX) yang naik 43,73 persen.

"Data-data ini menunjukkan bahwa aktivitas trading di aplikasi PINTU pada kuartal III-2025 semakin meluas, tidak hanya didominasi oleh aset berkapitalisasi besar seperti ETH, BTC, dan stablecoin, tetapi juga mulai bergeser ke kategori lain,” sebut Iskandar.

2. Pasar kripto global kembali menguat

ilustrasi kripto (unsplash.com/StockRadars Co.,)
ilustrasi kripto (unsplash.com/StockRadars Co.,)

Laporan Coingecko mencatat, kuartal III-2025 menjadi periode penuh dinamika bagi industri kripto global. Salah satu pemicunya adalah kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memberlakukan tarif impor 100 persen terhadap produk asal China.

Meskipun kebijakan tersebut sempat menekan pasar, kapitalisasi pasar crypto justru naik 16,4 persen atau sekitar 563 miliar dolar AS, menjadi level tertinggi sejak akhir 2021.

Masih dari laporan Coingecko bertajuk 2025 Q3 Crypto Industry Report, volume perdagangan harian global meningkat 43,8 persen atau sekitar 155 miliar dolar AS dibandingkan kuartal sebelumnya. Lonjakan ini didorong oleh masuknya arus dana institusional dan peningkatan likuiditas di pasar crypto.

Di Indonesia, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan total nilai transaksi aset kripto sepanjang Januari hingga September 2025 mencapai Rp360,3 triliun.

3. Akselerasi kripto dibarengi dengan edukasi

ilustrasi kripto (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi kripto (IDN Times/Aditya Pratama)

Iskandar menambahkan, penguatan pasar di dalam negeri diikuti dengan peningkatan jumlah aset kripto yang tersedia. Hingga Oktober 2025, tercatat lebih dari 300 aset crypto yang diperdagangkan di Indonesia. Menurutnya, upaya untuk memperluas layanan dilakukan agar masyarakat, baik investor pemula maupun trader berpengalaman, dapat berinvestasi secara aman dan nyaman melalui platform yang diawasi OJK.

"Terpenting bagi kami, investor kripto Indonesia investor kripto Indonesia dapat berinvestasi dengan aman, nyaman, dan terlindungi melalui platform yang diawasi oleh OJK, sekaligus memperoleh edukasi yang membangun pemahaman jangka panjang terhadap aset crypto,” tambah Iskandar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Asing Kembali Masuk, Arus Modal Rp13,07 T Balik ke Pasar Saham RI

05 Nov 2025, 17:51 WIBBusiness