Dirut Antam Dicopot Erick Thohir karena Lamban sebagai Eksekutor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga buka suara terkait pencopotan Arie Prabowo Ariotedjo sebagai Direktur Utama PT Aneka Tambang (Antam). Menurutnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara menginginkan adanya eksekutor yang cepat untuk transformasi bisnis Antam.
"Jadi kita cari direksi ini yang bisa eksekutor cepat, proyek smelter grade alumina aja masih lambat pelaksanannya," katanya di Jakarta, Kamis (19/12).
Smelter grade alumina sebelumnya ditargetkan akan rampung pada kuartal III tahun 2019. Proyek itu menghabiskan dana US$850 juta atau setara Rp12 triliun (asumsi kurs Rp14.000).
1. Proyek feronikel Halmahera Timur dinilai terbengkalai
Arya menjelaskan ada proyek terbelangkai di Antam yakni Nickel Pig Iron (NPI) Blast Furnace di Halmahera Timur. Menurutnya, pabrik tersebut sudah selesai tetapi pembangkit listriknya belum juga di bangun, akibatnya pabrik tersebut tidak dapat beroperasi hingga sekarang.
"Pabrik selesai, pasokan listrik nol. Jadi ketika pabrik itu selesai listrik selesai mengalir, akibatnya harus dibangun listrik lagi. Pabrik itu akhirnya behenti, nunggu lagi," kata dia.
Baca Juga: Tantangan Dirut Antam Baru: Tahun Depan, Tidak Boleh Ekspor Nikel
2. Proyek feronikel akan jadi salah satu prioritas Kementerian BUMN
Editor’s picks
Sejatinya, PT Aneka Tambang menargetkan proyek Nickel Pig Iron (NPI) Blast Furnace di Halmahera Timur akan beroperasi di kuartal IV tahun 2020. Tetapi Kementerian BUMN menginginkan proyek itu lebih cepat dikerjakan karena feronikel menjadi konsen Kementerian BUMN.
"Kalau dia bangun pabrik dia juga yang bangun listriknya. Itu kan kerugian kalau pabrik enggak jalan," ucapnya.
3. Dana Amin dinilai lebih cepat dalam eksekutor
Sementara diangkatnya Dana Amin sebagai direktur utama perseroan lantaran ia dinilai dapat melakukan eksekusi yang cepat. "Amin ini sudah menjadi advisor Inalum dan membantu eksekusi Antam. Sekarang kita butuh eksekutor," ucap Arya.
Selain itu, Kementerian BUMN juga mengangkat Direktur Keuangan Anton Herdianto dan Direktur Pengambangan Usaha Risono.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: Dana Amin Sah Nakhodai Antam, Gantikan Arie Prabowo