Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bahlil Ajak Eropa Investasi di Industri Baterai Mobil Listrik RI

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (instagram.com/bahlillahadalia)
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. (instagram.com/bahlillahadalia)

Jakarta, IDN Times – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengajak investor Eropa untuk menanamkan modal di Indonesia, khususnya di industri mobil listrik dan baterai listrik yang sedang dikembangkan pemerintah.

“Kami mengundang para investor dari Eropa untuk bisa mengambil bagian dalam industri baterai,” ujarnya dalam acara EuroCham-BKPM Investment Dialogue, Selasa (21/9/2021).

1. Upaya hilirisasi industri

Ilustrasi industri pabrik (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi industri pabrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Ajakan tersebut disampaikan di tengah upaya hilirisasi industri yang dilakukan pemerintah, yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian negara.

“Ini adalah sesuatu yang positif dan kami, izinkan kami dari saudara-saudara saya dari negara Eropa untuk memberikan waktu kepada Indonesia dalam rangka membangun hilirisasi," kata Bahlil.

Bahlil mengatakan Indonesia ingin memberikan kontribusi kepada dunia dengan produk-produk yang berkualitas dan teknologi tinggi.

"Karena itu kami berkeyakinan silahkan teman-teman masuk untuk mengambil bagian investasi,” katanya. “Nanti pemerintah akan hadir untuk mengurus izinnya, mengurus insentifnya, bahkan kalau bila perlu akan mengurus tanahnya juga,” tambah Bahlil.

2. RI kerja sama dengan LG

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (dok. Tangkapan Layar Youtube BKPM TV)
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (dok. Tangkapan Layar Youtube BKPM TV)

Dalam pemaparannya, Bahlil mengatakan bahwa Indonesia telah menjalin kerja sama dengan perusahaan Korea Selatan LG Energy Solution Ltd untuk melakukan hilirisasi di sektor mobil listrik dan baterai listrik. Ia juga menyebut bahwa dari kerja sama itu, diperoleh investasi sebesar Rp142 triliun untuk pembangunan industri dari hulu hingga ke hilir.

“Itu akan dibangun semuanya di Indonesia dan tahap pertama kemarin kita sudah bangun 10 giga di Karawang,” katanya. “Ini adalah bagian daripada pergeseran prioritas pembangunan Indonesia di bidang investasi,” tambahnya.

3. Indonesia memiliki cadangan nikel yang besar

Ilustrasi pertambangan nikel. ANTARAFOTO/Jojojn
Ilustrasi pertambangan nikel. ANTARAFOTO/Jojojn

Bahlil lebih lanjut mengatakan ada empat jenis komponen bahan baku baterai mobil, yakni nikel, mangan, kobalt dan lithium. “Indonesia mempunyai tiga jenis bahan baku yaitu nikel mangan dan kobalt, sementara lithiumnya kita ambil dari luar,” ujarnya.

Menurut penjelasan Bahlil, total cadangan nikel Indonesia mencakup sekitar 24 persen sampai 25 persen dari cadangan nikel dunia.

4. Industri Indonesia memperhatikan lingkungan

ilustrasi kelapa sawit (IDN Times/Sunariyah)
ilustrasi kelapa sawit (IDN Times/Sunariyah)

Dalam kesempatan itu, Bahlil juga menegaskan bahwa kegiatan industri yang dilakukan Indonesia, termasuk pertambangan nikel, telah dilakukan dengan tetap memperhatikan lingkungan.

Ia juga menekankan bahwa industri lainnya di Indonesia, seperti perkebunan kelapa sawit, juga dilakukan dengan tetap memperhatikan lingkungan.

“Sudah barang tentu tidak hanya pada persoalan baterai, kami juga mempunyai tambang batubara yang cukup, mempunyai palm oil yang cukup. Kami punya sawit juga tidak semuanya yang dicurigai oleh sekelompok LSM yang seolah-olah kami bangun tidak berdasarkan kaidah-kaidah lingkungan. Yakinlah bahwa kita sedang melakukan penataan untuk juga menghargai lingkungan, termasuk juga adalah nikel, termasuk batubara,” jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Rehia Sebayang
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us