Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.732 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan, Rabu (10/5/2023) sore.
Mengutip Bloomberg, posisi rupiah sore ini membalikkan tren negatif pada pembukaan perdagangan pagi tadi, yang melemah 10 poin ke level Rp14.752 per dolar AS. Sedangkan pada penutupan perdagangan Selasa, 9 Mei 2023, rupiah melemah 31,5 poin atau 0,21 persen ke level Rp14.742 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah juga menguat di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), ke Rp14.746 per dolar AS pada Rabu, 10 Mei 2023.
Kurs mata uang Garuda hari ini lebih kecil dibandingkan posisi pada Selasa, 9 Mei 2023 yang ada di level Rp14.757 per dolar AS.
Analis DCFX Futures, Lukman Leong mengatakan laju rupiah hari ini ditopang oleh kinerja penjualan eceran periode April 2023, yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI).
Bi memperkirakan penjualan eceran secara tahunan tetap kuat. Hal itu tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2023 sebesar 241,6, atau tumbuh positif sebesar 1,0 persen dari tahun ke tahun (year-on-year/yoy).
"Tetap kuatnya penjualan eceran terutama didukung oleh kelompok barang budaya dan rekreasi yang meningkat, serta kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya, bahan bakar kendaraan bermotor, dan suku cadang dan aksesori yang membaik," tulis Bank Indonesia, Rabu (10/5/2023).
Seharian ini nilai tukar rupiah bergerak pada rentang Rp14.721,5 sampai Rp14.760 per dolar AS. Sejak awal tahun atau year to date (ytd), kurs rupiah terapresiasi atau menguat sebesar 5,4 persen.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan nilai tukar rupiah pada perdagangan besok, Kamis, 11 Mei 2023 bakal bergerak pada rentang Rp14.700-Rp14.770 per dolar AS, dengan potensi menguat.