Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bangun 2 Pabrik, Daikin Investasi Rp6 Triliun di Indonesia

Konferensi Pers DAIKIN Strategic Investment to Support Indonesia's Carbon Neutrality Goals 2060 di Jakarta, Rabu (6/9/2023). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Konferensi Pers DAIKIN Strategic Investment to Support Indonesia's Carbon Neutrality Goals 2060 di Jakarta, Rabu (6/9/2023). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Jakarta, IDN Times - PT Daikin Airconditioning Indonesia membangun dua pabrik di kawasan industri Cikarang, Jawa Barat, Indonesia. Perusahaan asal Jepang itu berinvestasi senilai Rp6 triliun untuk pembangunan dua pabrik tersebut di Indonesia.

Senior Manager Daikin Industries Ltd Japan Air Conditioning Business in ASEAN and Oceania, Global Operations Division, Ching Khim Huat mengatakan pabrik pertama yang dibangun di Indonesia ditargetkan beroperasi tahun depan.

"Pabrik baru kami yang akan mulai beroperasi pada bulan Desember tahun depan ini akan menjadi pabrik yang berfokus kepada konsep green and energy efficient," kata Ching Khim dalam konferensi pers di kantor pusat Dikin Indonesia, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Ching Klim mengatakan, pabrik tersebut akan mengadopsi teknologi canggih terbaru, termasuk Internet of Things (IoT) dan artificial intellegence (AI), untuk memastikan operasi yang mulus menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan penggunaan energi yang paling efisien.

1. Progres pembangunan pabrik pertama Daikin di Cikarang sudah 30 persen

Kantor pusat PT Daikin Airconditioning Indonesia di Jakarta Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Kantor pusat PT Daikin Airconditioning Indonesia di Jakarta Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia & PT Daikin Industries Indonesia, Budi Mulia mengatakan pembangunan pabrik pertama sudah dimulai. Progres pembangunan pabrik itu sudah mencapai 30 persen.

"Total investasi yang sudah direalisasi Rp3,3 triliun. Dan di 2028 kita akan bangun pabrik kedua dengan total investasi Rp6 triliun," ujar Budi.

Budi mengatakan, kedua pabrik Dikin di Cikarang akan dibangun di atas lahan seluas 20 hektare (ha). Untuk pabrik pertama, luas bangunannya 47 ribu meter persegi, dan pabrik kedua 53 ribu meter persegi.

Adapun pabrik kedua targetnya beroperasi pada tahun 2028 dengan kapasitas produksi 500 ribu set AC RA dan 200 ribu set AC komersial.

2. Daikin bidik 4.100 tenaga kerja lokal untuk pabrik di Cikarang

Kantor pusat PT Daikin Airconditioning Indonesia di Jakarta Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Kantor pusat PT Daikin Airconditioning Indonesia di Jakarta Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Budi mengatakan, Daikin membutuhkan kurang lebih 2.500 tenaga kerja untuk pabrik pertama, dan 1.600 tenaga kerja untuk pabrik kedua.

Untuk memenuhinya, Daikin bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayah Cikarang.

"Kita sudah kerja sama dengan SMK dan BLK. Dengan perekrutan 2.500 ini kita sudah apporach mereka semua. Kita utk mendapatkan BMP (Bobot Manfaat Perusahaan) kita akan menggunakan tenaga-tenaga kerja yang di sekitar Cikarang," tutur Budi.

Dalam kesempatan itu, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Iwan Suryana mengatakan investasi Daikin sangat membantu penyerapan tenaga kerja di Indonesia.

"Keberadaan Daikin sudah lebih dari 50 tahun di Indonesia. Tentu ini sangat menyimbang industri strategis di Indonesia. Mulai dari tenaga kerja, menyerap tenaga kerja, dan seperti yang diketahui Indonesia ini pengangguran eksisting itu sebanyak 7 juta," tutur Iwan.

3. Daikin pakai EBT buat capai target karbon netral

Produk air conditioner (AC) DAIKIN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Produk air conditioner (AC) DAIKIN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dalam kesempatan itu, Daikin turut menyampaikan komitmen dalam mencapai karbon netral di 2060. Seperti yang disebutkan di atas, Daikin menerapkan konsep green and energy efficient dalam pembangunan pabriknya. Budi mengatakan, salah satu penerapan konsep itu adalah dengan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT).

"Panel surya sekarang kita sedang menghitung, karena kita juga mesti comply dengan pemerintah. Sejauh ini regulasinya 15 persen. Jadi kita akan pasang semaksimal mungkin untuk emisi karbon," ujar Budi.

Di kantor pusat Daikin di Jakarta Selatan juga telah mengantongi sertifikat Green Mark Platinum yang berarti telah menghemat sampai dengan 30 persen energi dan memiliki ventilasi alami yang baik.

Di lini produksi, Daikin akan memproduksi AC dengan teknologi inverter yang hemat energi.

Sementara itu, Iwan menambahkan, pemerintah memberikan bantuan dan juga peluang yang besar bagi investor yang sejalan dengan misi pemerintah untuk mencapai emisi karbon nol pada 2060.

"BKPM bertugas mendorong kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendorong agar arah investasi mendukung pembangunan berkelanjutan," ujar Iwan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us