Cadangan Beras Pemerintah Bakal Naik Jadi 4 Juta Ton di 2026

- Stok cadangan beras pemerintah naik menjadi 4 juta ton pada 2026
- Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk jagung juga ditingkatkan menjadi 1 juta ton
- Kenaikan CPP seiringan dengan kebutuhan stok bahan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun depan
Jakarta, IDN Times - Pemerintah menetapkan stok cadangan beras pemerintah (CBP) naik dari 3 juta ton pada tahun ini, menjadi 4 juta ton pada 2026.
Pengadaan CBP sendiri merupakan penugasan yang diberikan pemerintah kepada Perum Bulog.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan, kenaikan itu diperlukan untuk mengoptimalkan program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) tahun depan, penyaluran bantuan sosial (bansos), dan sebagainya.
"Tadi kami putuskan, cadangan beras pemerintah kita dari 3 juta (ton) kita naikkan jadi 4 juta (ton). Agar lebih mudah, ya nanti untuk SPHP, untuk bantuan pangan, dan lain sebagainya,” kata Zulhas di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2025).
1. Stok jagung ditetapkan 1 juta ton

Selain beras, Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk komoditas jagung juga ditingkatkan. Dari sebesar 300 ribu ton pada tahun ini, naik 233,33 persen menjadi 1 juta ton pada 2026.
“Jagung, karena perlu juga itu, kalau telur perlu banyak, ayam perlu banyak, perlu pakan banyak. Kemarin kita cadangkan 300 ribu ton ya. Nah ini kita naikkan jadi 1 juta (ton)," ujar Zulhas.
2. Buat keperluan MBG

Menteri Pertanian/Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman mengatakan kenaikan CPP ditetapkan seiringan dengan kebutuhan stok bahan pangan yang akan meningkat untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun depan.
“Ini kan satu kesatuan nih, kebutuhan ayam meningkat 1 juta ton kalau MBG sudah beroperasi sempurna, full. Telur, kebutuhan telur 700 ribu ton, 1 tahun. Jadi pakannya tentu harus naik,” ucap Amran.
3. Impor sapi hidup akan dipermudah

Pemerintah juga mempersiapkan kebutuhan daging sapi tahun depan, dengan wacana mempermudah izin impor sapi hidup. Zulhas mengatakan, sapi hidup impor itu akan ditujukan untuk program penggemukan demi memberikan nilai tambah kepada peternakan dalam negeri.
"Nah ini sudah jadi pertanyaan soal daging. Daging itu ada pilihan, dua pilihan. Kalau kita mau pemberdayaan, maka kita bebaskan impor sapinya. Sapi, agar punya nilai tambah. Jadi kalau sapi hidup, dipiara, ada pengemukan, nanem rumput ada yang beli, itu udah punya nilai tambah. Itu kita bebas, permuda," beber dia


















