Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Turki Rencanakan Kenaikan Pajak BBM untuk Tekan Inflasi

Turki Rencanakan Kenaikan Pajak BBM untuk Tekan Inflasi
Ilustrasi Bendera Turki (freepik.com/freestockcenter)
Intinya sih...
  • Pemerintah Turki akan menaikkan tarif pajak atas bahan bakar seperti bensin dan solar sesuai dengan target inflasi yang ditetapkan bank sentral untuk tahun depan, yakni sebesar 16 persen pada akhir 2026.
  • Kebijakan fiskal baru pemerintah Turki juga mencakup penyesuaian pada harga terkendali atau administered prices yang ditetapkan atau dipengaruhi oleh lembaga pemerintah. Langkah tersebut mencerminkan komitmen pemerintah untuk membantu bank sentral mencapai target inflasi sebesar 16 persen pada akhir 2026.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Turki mengumumkan rencana kenaikan pajak secara moderat pada bahan bakar dan sejumlah barang serta jasa utama mulai 2026. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah mendukung kebijakan disinflasi yang ditempuh bank sentral.

Sumber yang mengetahui kebijakan tersebut mengatakan, kenaikan pajak dirancang untuk selaras dengan target inflasi nasional tahun depan. Pemerintah berharap kebijakan fiskal ini dapat menjaga stabilitas ekonomi tanpa menekan daya beli masyarakat.

Table of Content

1. Turki sesuaikan kenaikan pajak bahan bakar dengan target inflasi

1. Turki sesuaikan kenaikan pajak bahan bakar dengan target inflasi

Pemerintah Turki akan menaikkan tarif pajak atas bahan bakar seperti bensin dan solar sesuai dengan target inflasi yang ditetapkan bank sentral untuk tahun depan, yakni sebesar 16 persen pada akhir 2026.

Langkah ini berbeda dari ketentuan hukum normal yang umumnya menyesuaikan pungutan dengan inflasi harga produsen selama enam bulan terakhir. Dengan demikian, penyesuaian pajak kali ini akan dilakukan pada tingkat yang lebih rendah dari standar sebelumnya.

Kebijakan serupa juga telah diterapkan pada awal 2025 ketika pemerintah memilih menaikkan pajak bahan bakar di bawah formula reguler guna menahan tekanan terhadap harga konsumen. Bahan bakar menjadi salah satu komponen utama yang diawasi ketat oleh pasar keuangan karena dampaknya yang luas terhadap inflasi nasional.

Dikutip dari Turki Today, Menteri Keuangan dan Perbendaharaan Turki, Mehmet Simsek menjelaskan bulan lalu, berbagai kenaikan tarif pajak dan biaya akan didasarkan pada inflasi yang ditargetkan, bukan mengikuti tingkat penilaian ulang sebesar 25,5 persen. Kebijakan ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga sekaligus mendukung kebijakan moneter yang ditempuh bank sentral untuk mengendalikan inflasi.

2. Turki perluas penyesuaian pajak ke sektor energi dan konsumsi

Selain bahan bakar, kebijakan fiskal baru pemerintah Turki juga mencakup penyesuaian pada harga terkendali atau administered prices yang ditetapkan atau dipengaruhi oleh lembaga pemerintah. Kebijakan ini mencakup sektor tembakau, minuman beralkohol, serta energi. Langkah tersebut mencerminkan komitmen pemerintah untuk membantu bank sentral mencapai target inflasi sebesar 16 persen pada akhir 2026.

Menurut perkiraan analis, inflasi harga konsumen di Turki diproyeksikan mencapai sekitar 30 persen pada akhir tahun ini, atau enam poin lebih tinggi dari target bank sentral. Inflasi diperkirakan melambat ke kisaran 25 persen pada 12 bulan berikutnya. Melalui penyesuaian pajak yang moderat, pemerintah berupaya mencegah lonjakan harga lebih lanjut dan menjaga stabilitas ekonomi domestik.

Sumber anonim yang mengetahui pembahasan kebijakan tersebut menyebutkan bahwa diskusi mengenai perubahan pajak masih berlangsung secara internal. Hingga saat ini, Kementerian Keuangan dan Perbendaharaan Turki belum memberikan komentar resmi terkait rencana tersebut.

3. Turki naikkan pajak bahan bakar secara moderat untuk dukung stabilitas inflasi

Kenaikan pajak bahan bakar yang dirancang secara moderat menjadi langkah terbaru pemerintah Turki dalam mendukung kebijakan disinflasi yang dijalankan bank sentral. Langkah ini disambut positif oleh pasar keuangan, terlihat dari lonjakan harga obligasi pemerintah berbasis lira setelah pengumuman kebijakan tersebut. Kenaikan tersebut mencerminkan meningkatnya kepercayaan pasar terhadap koordinasi antara kebijakan fiskal dan moneter Turki.

Pajak khusus konsumsi atas bensin dan solar di Turki umumnya disesuaikan dua kali setahun, mengikuti inflasi harga produsen kumulatif. Namun, kebijakan untuk 2026 akan kembali menggunakan pendekatan penyesuaian terkendali seperti yang diterapkan pada awal 2025. Strategi ini bertujuan menjaga momentum penurunan inflasi tanpa menimbulkan tekanan harga baru di sektor energi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

H+2 Natal, Mobil dan Bus Dominasi Penyeberangan Jawa-Sumatra

28 Des 2025, 19:43 WIBBusiness