Kinerja Bank Jago 2022 (IDN Times/Triyan)
Ia menjelaskan bahwa sepanjang 2022, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago tumbuh 76 persen menjadi Rp9,43 triliun dibandingkan 2021 yang sebesar Rp5,37 triliun.
“Pertumbuhan ini tercapai berkat strategi penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya,” imbuhnya.
Meski demikian, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah dilakukan secara hati-hati dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross berada pada level 1,8 persen di 2022 atau di bawah rata-rata industri perbankan.
“Untuk bertumbuh secara cepat dan solid, kami percaya kolaborasi adalah cara yang paling efektif. Kami melakukannya dengan tetap memperhatikan risiko kredit agar Bank Jago dapat tumbuh secara berkelanjutan,” jelas katanya.
Dari sisi pendanaan, Bank Jago berhasil menghimpun DPK sebanyak Rp8,27 triliun per akhir 2022 atau meningkat 125 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,68 triliun.
"Peningkatan DPK didorong oleh pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 238persen dari Rp1,68 triliun pada 2021 menjadi Rp5,67 triliun pada 2022. Pertumbuhan yang signifikan tersebut mendorong porsi CASA terhadap DPK mencapai 69 persen pada 2022 atau meningkat jauh dari 46 persen pada 2021," ucapnya.