Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Banyak Kecelakaan Pesawat, Erick Panggil Garuda hingga Pelita Air

Konferensi pers Menteri BUMN, Erick Thohir dengan pimpinan BUMN sektor aviasi, Rabu (2/1/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Menteri BUMN, Erick Thohir kumpulkan tiga maskapai BUMN untuk soroti banyaknya kecelakaan pesawat sepanjang 2024.
  • Maskapai diminta laporkan kondisi terkini pesawat, aspek bandara, dan navigasi penerbangan.
  • Erick minta AirNav berikan peringatan dini kepada maskapai, serta meminta pengelola bandara pastikan aspek keamanan untuk menghindari potensi kecelakaan pesawat.

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir mengumpulkan tiga maskapai BUMN untuk menyoroti banyaknya kecelakaan pesawat sepanjang 2024. Tercatat ada 19 kecelakaan pesawat sepanjang 2024, dan terbanyak di bulan Desember kemarin. Teranyar, kecelakaan maskapai Jeju Air pada Minggu, (29/12/2024) kemarin yang menewaskan 179 orang.

“Tentu hari ini saya rapat bersama Garuda, Citilink, Pelita, airport, dan AirNAV untuk tiga hal. Satu kita tahu hampir 10 hari terakhir ini banyak sekali terjadi kecelakaan pesawat terbang yang bahkan korbannya sangat tinggi. Seperti yang ada di Korea kemarin. Lalu kalau kita lihat ada lagi beberapa kecelakaan di Kanada, di Norwegia,” kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/1/2025).

1. Erick minta maskapai BUMN laporkan kondisi pesawat

Pesawat Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Wamildan Tsani Panjaitan; Direktur Utama Citilink, Dewa Kadek Rai; Direktur Utama Pelita Air Service, Dendy Kurniawan; Direktur Utama AirNav Indonesia, Polana Banguningsih Pramesti; dan Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia (API), Faik Fahmi dipanggil Erick ke kantornya.

Erick pun meminta setiap maskapai memberikan laporan terkait kondisi terkini pesawat-pesawat yang dimiliki, begitu juga dari aspek bandara dan navigasi penerbangan.

“Nah tentu tadi kita reviu, memastikan bagaimana kondisi pesawat-pesawat terbang yang dimiliki masing-masing maskapai ini. Supaya benar-benar kita jaga, dan juga tingkat kelelahan kru juga direviu,” tutur Erick.

2. Erick mau AirNav beri peringatan dini kepada pesawat

Tower Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC) AirNav Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Secara khusus, Erick meminta AirNav memberikan peringatan dini (early warning) kepada maskapai untuk mengantisipasi kecelakaan.

“Tadi ada beberapa mungkin antisipasi, karena beberapa kecelakaan juga itu karena extraordinary. Ya ada udara, ada burung yang masuk ke mesin. Tadi kita juga sampaikan ke AirNav untuk juga early warning kalau memang ya ada hal-hal yang kita bisa antisipasi,” ucap Erick.

Dia juga meminta pengelola bandara, yakni API memastikan aspek keamanan untuk menghindari potensi kecelakaan pesawat.

“Saya juga mengingatkan tadi untuk airport kita pastikan safety-nya seperti apa di beberapa airport yang bisa kita dorong. Selama ini alhamdulillah kalau Jakarta-Bali compliance-nya sangat tinggi dari internasional, tetapi beberapa airport sedang direviu lagi,” ujar Erick.

3. Erick mau maskapai BUMN kurangi ragam tipe pesawat buat permudah perawatan

Pesawat Pelita Air mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Dalam kesempatan itu, Erick juga meminta maskapai BUMN mengurangi keragaman jenis pesawat yang dimiliki, demi memastikan proses perawatan (maintenance) lebih efisien.

“Kalau di sebuah maskapai terlalu banyak tentu merek pesawatnya, maintenance-nya lebih tidak efisien. Nah ini yang memang saya rasa kita coba perbaiki,” ujar Erick.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us