Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah mengkaji kebijakan ASN Work From Bali. Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu mengatakan saat ini, sebanyak 50 persen ASN melakukan sistem work from office (WFO).

"Kalau bisa dibagi dua, nanti 25 persen WFO, 25 persen yang work from Bali dengan memaksimalkan existing budget. Saya kira itu setidak-tidaknya dapat membantu mengisi okupansi rate hotel-hotel di Bali," ujar Vinsensius dalam konferensi pers virtual dikutip Minggu (23/5/2021).

1. Budget bakal diatur sedemikian rupa

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Vinsensius mengatakan, biaya akomodasi per bulan berkisar Rp3-Rp4 juta untuk satu kamar. Menurut dia, budget bisa diatur sedemikian rupa sehingga ASN dapat secara bergelombang sampai akhir tahun melakukan work from Bali.

"Katakanlah 25 persen dari kuota setiap kementerian, saya kira itu sudah bisa sangat menolong okupansi rate yang ada di Bali. Dengan demikian, nanti ujungnya saya kira nanti juga akan bisa membangkitkan perekonomian lokal di Bali," tuturnya.

2. Kemenparekraf segera menyusun kebijakan

Editorial Team

Tonton lebih seru di