Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Berkah Ramadan, Jumlah Pengunjung Sarinah dari Anjlok Kini Naik

Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • PT Sarinah mencatat kenaikan pengunjung mal sebesar 15-20% selama bulan Ramadan 1446 Hijriyah, meningkat drastis dari penurunan 20% pada Januari 2025.
  • Penjualan Sarinah tetap tumbuh dibandingkan tahun lalu berkat transaksi wisman, diplomat, dan ekspatriat yang berbelanja suvenir atau oleh-oleh di Sarinah.
  • Pemerintah menerapkan kebijakan work from anywhere (WFA) saat musim mudik Lebaran, namun Fetty yakin kebijakan itu tak akan berdampak negatif pada Sarinah.

Jakarta, IDN Times - PT Sarinah mencatatkan kenaikan jumlah pengunjung di mal Sarinah Jakarta Pusat sebesar 15-20 persen di bulan Ramadan 1446 Hijriyah. Angka tersebut meningkat drastis dibandingkan Januari 2025 yang justru turun 20 persen.

“Kalau kita lihat Januari terutama, itu drop-nya pengunjung bisa sampai 15-20 persen. Tapi beranjak Februari, lalu Maret ini sudah kembali ke normal. Dan biasanya di dua minggu sebelum Lebaran sampai seminggu setelah lebaran, itu ada peningkatan trafik sekitar 15-20 persen,” kata Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati di Jakarta, Senin (17/3/2025).

1. Penyebab jumlah pengunjung Sarinah anjlok di awal tahun

Sarinah department store di Jakarta Pusat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Fetty mengatakan, biasanya di awal tahun konsumsi masyarakat di ritel menurun, karena lebih mengutamakan belanja untuk kebutuhan primer, seperti keperluan sekolah atau pendidikan.

“Memang Januari itu memang low season. Karena sudah christmas, kemudian akhir tahun, itu sudah istilahnya memang orang sudah enggak pada belanja. Mereka lebih sibuk urusan sekolah, karena baru mulai,” tutur Fetty.

2. Penjualan Sarinah terbantu oleh wisman

Sarinah department store di Jakarta Pusat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Meski begitu, hingga saat ini penjualan Sarinah tercatat masih tumbuh dibandingkan tahun lalu. Fetty mengatakan, transaksi yang dilakukan wisatawan mancanegara (wisman), diplomat, atau ekspatriat sangat mendorong penjualan Sarinah.

“Jadi kami terbantu dengan wisman dan wisnus yang mereka visit Indonesia. Jadi dengan kerja sama melalui Kementerian Pariwisata, asosiasi tour leader, kemudian PHRI ini, memang ada mobilisasi turis-turis untuk visit Sarinah,” tutur dia.

Para wisman, diplomat, hingga ekspatriat biasanya berbelanja sufenir untuk dibawa ke kampung halaman sebagai buah tangan.

“Karena mau menunjukkan keberagaman produk-produk Indonesia, dan mereka sekaligus bisa berbelanja untuk sufenir atau oleh-oleh. Dan oleh karena itu kita cukup terbantu dengan dari para turis,” tutur Fetty.

3. Kebijakan WFA tak berdampak negatif ke mal

Sarinah department store di Jakarta Pusat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pemerintah sendiri akan menerapkan kebijakan bekerja dari mana saja alias work from anywhere (WFA) saat memasuki musim mudik Lebaran. Kebijakan itu diterapkan untuk mengurangi kepadatan saat puncak arus mudik.

Fetty mengatakan, kebijakan WFA tak disukai semua pelaku usaha ritel, karena dikhawatirkan menurunkan trafik pengunjung mal di kota-kota besar. Namun, dia meyakini kebijakan itu tak berdampak negatif pada Sarinah.

“Biasanya di musim-musim Ramadhan banyak acara ngabuburit, banyak acara ngumpul bareng, jadi walaupun WFA, bagian ngabuburit tetap berangkat atau ke luar. Dan itu kesempatan yang kita ambil dengan banyaknya restoran-restoran di Sarinah,” ujar Fetty.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vadhia Lidyana
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us