Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan, Rabu (21/2/2024).
Mengutip RTI, kurs rupiah ditutup menguat 40 poin atau 0,26 persen ke Rp15.615 per dolar AS sore ini.
Pada pembukaan perdagangan pagi tadi, kurs rupiah menguat tipis sebesar 1 poin atau 0,01 persen ke Rp15.564 per dolar AS. Sepanjang perdagangan, kurs rupiah bergerak di kisaran Rp15.610-15.679 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah menyentuh level Rp15.658 per dolar AS.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kurs rupiah pada penutupan Selasa, (20/2) kemarin di level RpRp15.659 per dolar AS. Data JISDOR BI menunjukkan mata uang Garuda mengalami penguatan pada sore ini dibandingkan kemarin.
Menurut pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, penguatan rupiah dilatarbelakangi oleh optimisme Bank Indonesia (BI) terhadap perekonomian dalam negeri.
“BI dalam pernyataannya bernada positif dan optimis terhadap pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi di Indonesia, di tengah kenaikan inflasi pangan akibat gangguan suplai,” kata Ariston kepada IDN Times.
Namun, Ariston menyoroti masih adanya kekhawatiran di pasar akan pelemahan pada perekonomian global.
“Selain itu kebijakan Bank Sentral AS ke depan juga masih ditunggu pelaku pasar,” ujar Ariston.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi juga menyoroti optimisme BI pada perekonomian Indonesia. Dia pun memprediksi kurs rupiah masih akan menguat terhadap dolar AS pada Kamis (22/2/2024) besok.
“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.600-15.670 per dolar AS,” kata Ibrahim.