BI Tahan Suku Bunga, Rupiah Melemah Hari Ini

- Rupiah melemah 46,50 poin terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Rabu.
- Berdasarkan kurs referensi BI, rupiah melemah menjadi Rp16.357 per dolar AS, terdepresiasi sebanyak 82 poin.
- Pengamat pasar keuangan memperkirakan pelemahan rupiah akibat ketegangan Ukraina-Rusia dan data ekonomi Indonesia yang lemah.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan Rabu (19/2/2025) sore.
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda ditutup di level Rp16.324,50 per dolar AS alias melemah 46,50 poin atau 0,29 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
1. Rupiah juga melemah di kurs referensi Bank Indonesia
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mengalami pelemahan berdasarkan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR).
Pada Selasa, rupiah tercatat di level Rp16.275 per dolar AS. Namun, pada Rabu, rupiah melemah menjadi Rp16.357 per dolar AS, terdepresiasi sebanyak 82 poin.
2. Ketegangan geopolitik membuat rupiah tertekan
Pengamat pasar keuangan, Lukman Leong memperkirakan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS akibat meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap ketegangan dalam perundingan damai antara Ukraina dan Rusia.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS oleh kekuatiran meningkatnya tensi perundingan damai Ukraina-Rusia," ujarnya.
Senada, pengamat pasar keuangan, Ariston mencatat indeks dolar AS pagi ini naik ke 107,4 dari 106,8. Sentimen negatif pasar dipicu oleh pembicaraan damai AS-Rusia yang ditolak Ukraina.
"Selain itu, kekahawatiran perang dagang juga masih membayangi pergerakan pasar," kata Ariston.
3. Investor antisipasi kebijakan suku bunga BI
Sentimen negatif juga diperkuat oleh data ekonomi Indonesia yang masih lemah. Hal itu memicu ketidakpastian terkait prospek suku bunga menjelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDGBI) hari ini.
"Data ekonomi Indonesia yang masih lemah juga memicu kekhawatiran prospek suku bunga menjelang RDG BI," tambah Lukman.
Sementara itu, Ariston memperkirakan Bank Indonesia tidak akan mengubah kebijakan moneternya dalam rapat hari ini, guna menjaga stabilitas rupiah agar tidak melemah terlalu dalam.
"Hari ini rapat moneter BI kemungkinan tidak mengubah kebijakan untuk menjaga rupiah tidak melemah terlalu jauh," tambah Ariston.