Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bio Farma Siapkan 125 Juta Dosis Vaksin hingga 2021

Vaksin COVID-19 Sinovac. Dok. IDN Times/bt
Vaksin COVID-19 Sinovac. Dok. IDN Times/bt

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menjelaskan pihaknya tengah menyiapkan 125 juta vaksin COVID-19 hingga 2021. Selain mengimpor vaksin dalam bentuk jadi, pihaknya akan mendatangkan akses bahan baku vaksin atau bulk yang akan diproduksi menjadi vaksin.

"Di samping kita vaksin yang jadi yang kita impor langsung, pada saat yang gak jauh berbeda kita akan datangi bahan bakunya. Artinya pada 2021, ada 122 juta vaksin yang kita produksi sendiri, lalu 3 juta vaksin yang impor. Jadi ada 125 juta," katanya melalui konferensi pers virtual, MarkPlus Conference 2021 Lima Navigasi Menghadapi Tahun 2021 Rabu (9/12/2020). 

1. Bahan baku akan diimpor bertahap

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Direktur Utama PT. Bio Farma Honesti Basyir (kiri) saat meninjau fasilitas produksi gedung 43 yang nantinya akan digunakan untuk memproduksi vaksin COVID-19, di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). ANTARA FOTO/HO/dok PT Bio Farma/
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Direktur Utama PT. Bio Farma Honesti Basyir (kiri) saat meninjau fasilitas produksi gedung 43 yang nantinya akan digunakan untuk memproduksi vaksin COVID-19, di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). ANTARA FOTO/HO/dok PT Bio Farma/

Dia menjelaskan secara rinci, akan ada 15 juta dosis bulk atau bahan baku yang diimpor pada Desember 2020. Pada Januari 2021 akan ada sebanyak 30 juta dosis bulk lagi yang didatangkan. Lalu, sebanyak 5 juta dosis bulk pada Februari 2021, dan pada April hingga Desember 2021, sebanyak 90 juta dosis bulk. 

"Artinya sudah secure 140 juta dosis vaksin sampai akhir tahun. Bertahap bahan bakunya kita produksi," ujarnya.

2. Sebanyak 3 juta dosis vaksin impor dalam bentuk jadi akan dipecah dalam dua pengiriman

Vaksin Sinovac (Dok. Biro Pers Kepresidenan)
Vaksin Sinovac (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Sinovac asal Tiongkok sudah mendarat di Bandara Soekarno Hatta dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 777-300 ER sekitar pukul 21.30 WIB, pada Minggu 6 Desember 2020.

Selanjutnya, masih akan ada 1,8 juta vaksin dosis yang akan tiba pada awal 2021 mendatang. Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyebut vaksin yang dibeli Indonesia ini adalah vaksin dari perusahaan farmasi Tiongkok, Sinovac. Formula vaksin Sinovac sudah diuji secara klinis di Bandung, Jawa Barat sejak Agustus 2020 lalu.

3. Seluruh dunia berlomba mendatangkan vaksin

ilustrasi penyuntikan vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi penyuntikan vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Saat ini, seluruh dunia tengah berlomba mencari vaksin COVID-19, untuk itulah pemerintah bersama Bio Farma berinisiatif mengimpor vaksin serta bahan baku ke mitranya, salah satunya perusahaan farmasi Tiongkok, Sinovac.

"Tapi kita gak mau sekedar market, harus ada transfer teknologi. Dengan Bio Farma gak hanya kapasitas. Kita jg dapat garansi akses yang cepat ini harus ada kepastian yang cepat, supply terbatas demand banyak," ujarnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan, atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Auriga Agustina
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us