Jadikan Bitcoin Alat Bayar, El Salvador Akhirnya Rilis UU Aset Digital

Jakarta, IDN Times - Pemerintah El Salvador akhirnya secara resmi menyetujui undang-undang yang mengatur penerbitan aset digital lainnya baik oleh negara maupun swasta. Aturan baru ini diterbitkan pada Kamis (12/1/2023) waktu setempat.
Undang-undang yang berisi 47 pasal itu menerima perolehan suara dukungan sebesar 62 suara dari total 84 kursi di Kongres.
Sebelumnya, El Salvador sempat membuat gempar sekitar setelah menyatakan Bitcoin sebagai salah satu alat pembayaran yang sah pada September 2021 lalu.
1. RUU tersebut bertujuan menarik para investor lokal dan asing
Dilansir dari Al Jazeera, RUU yang dibuat bertujuan untuk menarik para investor lokal dan asing sekaligus menciptakan peluang pembiayaan baru bagi warga negara, perusahaan, dan pemerintah. Penawaran umum dapat dilakukan oleh emiten menggunakan aset digital yang ada, dengan peluang untuk membuat yang baru melalui mereka.
Undang-undang tersebut juga menetapkan pembentukan Komisi Nasional untuk Aset Digital dan Badan Administrasi Dana Bitcoin. Komisi ini akan bertugas mengelola, mengamankan, dan menginvestasikan dana dari penawaran umum aset digital yang dilakukan oleh pemerintah.
Ketentuan tersebut tidak berlaku untuk mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral negara atau wilayah mana pun serta aset digital yang menurut undang-undang merupakan alat pembayaran yang sah, seperti Bitcoin atau NFT (Non-Fungible Tokens).
2. Pada November 2022 lalu, El Salvador merealisasikan proyek 'Bitcoin bonds'
Sekitar November 2022 lalu, pemerintah El Salvador mengambil langkah tegas untuk merealisasikan proyek ambisiusnya "Bitcoin bonds". Menteri Ekonomi El Salvador, Maria Luisa Hayem Breve, memperkenalkan undang-undang yang menginformasi rencana pemerintah untuk mengumpulkan 1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp15,3 triliun dan menginvestasikannya ke dalam pembangunan "Bitcoin city".
Proyek yang juga dikenal dengan "volcano bonds" ini diperkenalkan Bukele pada tahun 2021 lalu. Konon, eergi hidrotermal gunung berapi akan membuat kota ini menjadi fasilitas penambangan kripto yang sempurna. Setengah dari dana yang terkumpul masih akan diinvestasikan langsung ke dalam Bitcoin.
Selama 12 bulan terakhir, proyek tersebut telah berulang kali ditunda pada titik tertentu, fase peluncurannya dijadwalkan pada awal Maret 2022, ditunda hingga September 2022, yang kembali ditunda karena alasan keamanan.
3. Meski harga Bitcoin terus menurun, pemerintah El Salvador terus membeli 1 keping per hari

Semenjak Bitcoin dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah pada 7 September 2021 lalu, El Salvador setidaknya sudah mengumpulkan lebih dari 2.301 BTC dengan harga sekitar 103,9 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,59 triliun. Pada masa market sedang mengalami kenaikan, keuntungan dari investasi tersebut digunakan untuk membangun sekolah dan rumah sakit.
Pada 17 November 2022 lalu, Bukele mengumumkan bahwa pemerintahannya akan membeli 1 BTC per hari meski dalam kondisi penurunan harga tanpa menyebutkan berapa lama.
Sayangnya, kebijakan Bukele ini justru tidak mendapatkan persetujuan sebagian besar warga setempat. Alasannya, karena ekonomi El Salvador yang dikatakan masih dalam berjuang, sekitar 77,1 persen warga lebih memilih pemerintahan El Salvador untuk berhenti menghabiskan uang publik untuk Bitcoin.