Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bitcoin Kian Melesat, Bakal Capai 45.000 Dolar AS?

Ilustrasi Bitcoin (Twitter.com/bitcoin)
Ilustrasi Bitcoin (Twitter.com/bitcoin)

Jakarta, IDN Times - Bitcoin kembali memikat dunia dengan lonjakan harga yang menggiurkan. Angka disebut mencapai 44.000 Dolar AS atau sekitar Rp683 juta.

Kenaikan ini merupakan level harga tertinggi dalam lebih dari setahun terakhir atau tepatnya sejak April 2022. Lantas timbul pertanyaan, apakah kita akan segera melihat Bitcoin mencapai 45.000 dolar AS dalam waktu dekat?

1. Faktor yang bikin harga Bitcoin tinggi

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Trader dari Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menjelaskan soal faktor-faktor yang bisa mendorong harga Bitcoin lebih tinggi menjelang akhir tahun 2023. Menanjak hingga 44.000 dolar AS, Bitcoin memberikan apresiasi yang signifikan di awal Desember 2023.

Menurut Fyqieh, narasi mengenai ETF Bitcoin spot yang terus menjadi sorotan dan tekanan dari kebijakan moneter Amerika Serikat mulai mereda, memungkinkan para pemain besar (whale) untuk mendorong harga lebih tinggi menjadi faktor pertama yang memengaruhi.

Selain itu, ini juga menciptakan "Fear of Missing Out (FOMO)" di kalangan investor ritel, yang memperkuat tren akumulasi positif.

“ETF Bitcoin akan menciptakan akses yang lebih besar terhadap bitcoin bagi lebih banyak investor ritel dan institusi, memberikan peluang untuk terpapar pada aset digital,” kata Fyqieh mengutip keterangan tertulis.

2. Banyak investor optimistis Bitcoin mencapai ATH

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Fyqieh, sebagian besar investor optimistis Bitcoin bakal mencapai harga yang lebih tinggi jelang akhir tahun dan akan mengakhiri tahun dengan tren positif. Banyak yang memprediksi, Bitcoin akan mencapai kembali All-Time High (ATH) yang terjadi pada tahun 2021 dalam waktu dekat.

Namun, menurut Fyqieh bukan tak mungkin Bitcoin mengalami koreksi sebab proposal ETF belum ada yang disetujui.

"Mungkin Bitcoin tidak akan mencapai rekor tertinggi (ATH) dalam 'satu kali jalan', terutama mengingat faktor seperti halving yang akan datang. Dan jika belum ada proposal ETF yang disetujui, maka Bitcoin mungkin mengalami koreksi," kata Fyqieh.

Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika (SEC) diperkirakan akan mengambil keputusan soal proposal ETF Bitcoin spot yang diajukan oleh beberapa institusi keuangan tradisional seperti BlackRock, Ark Invest, dan 21Shares pada awal tahun 2024.

SEC diketahui semula menolak proposal tersebut dengan alasan kekhawatiran akan keamanan investor dan potensi manipulasi pasar kripto. Namun, bukan mustahil ETF Bitcoin spot pertama akan diperdagangkan di bursa utama Amerika Serikat pada tahun 2024.

Keputusan Federal Reserve (The Fed) untuk mulai menurunkan suku bunga dari level tertinggi dalam 22 tahun pada paruh pertama tahun 2024 juga dapat mempengaruhi Bitcoin dan aset berisiko lainnya.

Ekspektasi penurunan suku bunga AS setidaknya 25 basis poin (bps) pada bulan Maret sekitar 60 persen, disebut FedWatch Tool CME, yang meningkat dari sedikit lebih dari 50 persen minggu sebelumnya. Pertemuan kebijakan The Fed berikutnya akan diadakan pada 12-13 Desember  dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga saat ini.

3. Harga Bitcoin dapat berfluktuasi tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya

Pixabay/Pete Linforth
Pixabay/Pete Linforth

Fyqieh menyimpulkan, jika tidak ada persetujuan dari SEC dan The Fed belum memberikan sinyal yang jelas, target harga Bitcoin hingga akhir tahun 2023 kemungkinan berada dalam kisaran 40.000 45.000 dolar AS.

"Perlu diingat bahwa ini hanyalah perkiraan, dan harga Bitcoin dapat berfluktuasi tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya di masa mendatang," ujar Fyqieh.

Fyqieh juga berpendapat, persetujuan ETF Bitcoin spot dapat menjadi pemicu besar bagi lonjakan Bitcoin pada tahun 2024. Bitcoin juga berpeluang mengalami peristiwa halving berikutnya pada bulan April 2024, yang menurut beberapa ahli dapat mendorong harga Bitcoin lebih tinggi lagi.

Berdasarkan sejarah, harga Bitcoin cenderung mencapai titik terendah dalam siklus setahun sebelum halving dan menguat selama lebih dari setahun setelah halving. Jika pola ini berulang pada tahun 2024, maka harga Bitcoin bisa mencapai ATH baru pada paruh pertama tahun 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Margith Juita Damanik
Dwifantya Aquina
Margith Juita Damanik
EditorMargith Juita Damanik
Follow Us