Bocoran Bahlil soal Bakal Ada 46 Negara Bahas Kerja Sama Migas di RI

- Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas untuk strategi peningkatan produksi minyak dan gas bumi.
- Pentingnya mempercepat pelaksanaan proyek hilirisasi industri menjadi prioritas dalam agenda pembangunan nasional.
- Fokus utama dari program hilirisasi meliputi komoditas nikel dan proyek dimethyl ether (DME) sebagai alternatif energi ramah lingkungan.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas bersama jajaran menterinya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (20/5/2025). Fokus utama rapat tersebut mengenai strategi peningkatan produksi minyak dan gas bumi (lifting migas) serta langkah percepatan dalam pengembangan hilirisasi industri energi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan Presiden Prabowo menaruh perhatian besar terhadap upaya peningkatan lifting migas nasional. Salah satu pendekatan yang ditempuh adalah memperkuat kolaborasi dengan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S).
Oleh karena itu, bahlil sedikit membocorkan akan ada agenda pertemuan 46 negara membahas mengenai kerja sama migas di Indonesia.
“Besok itu adalah ada acara besar yang dihadiri oleh 46 negara tentang kontraktor K3S dalam rangka meningkatkan lifting,” ujar Bahlil usai rapat dengan Prabowo.
1. Pertemuan juga untuk mempercepat proyek hilirisasi industri

Selain membahas lifting migas, pertemuan juga menggarisbawahi pentingnya mempercepat pelaksanaan proyek hilirisasi industri, yang menjadi prioritas dalam agenda pembangunan nasional. Bahlil mengatakan, Presiden Prabowo telah menginstruksikan agar proyek-proyek hilirisasi segera dimulai.
“Kami juga diskusi tentang bagaimana percepatan hilirisasi dan sekaligus untuk meningkatkan lifting. Nah, dalam waktu dekat, nanti setelah kita laporkan kepada Bapak Presiden, Bapak Presiden sudah berencana untuk dari sekian proyek hilirisasi itu sudah harus ada yang dilakukan groundbreaking untuk diimplementasikan,” kata dia.
2. Fokus utama hilirisasi mengenai komoditas nikel

Bahlil menjelaskan, fokus utama dari program hilirisasi meliputi komoditas nikel, yang menjadi bahan penting dalam pengembangan baterai kendaraan listrik, serta proyek dimethyl ether (DME) sebagai alternatif energi ramah lingkungan.
“Kita akan melakukan hilirisasi di bidang nikel ya, untuk membangun ekosistem baterai mobil. Kemudian membangun bahan baku baterai mobil. Selain itu kita akan membangun DME,” ucap dia.
3. Sejumlah pejabat turut hadir dalam rapat

Sejumlah menteri di Kabinet Merah Putih turut menghadiri rapat tersebut, seperti Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM dan Kepala BPI Danantara Indonesia Rosan Roeslani, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Rapat tersebut juga disebut menjadi bagian dari upaya menyusun fondasi bagi penguatan ekonomi Indonesia di masa depan, dengan mendorong sektor energi sebagai pilar utama pembangunan.