Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa cryptocurrency jadi perhatian, tidak hanya di Bank Sentral, melainkan juga di Kemenkeu dan KSSK.
Adapun yang menjadi salah satu persoalan dari cryptocurrency tersebut adalah terkait peredarannya yang begitu bebas, berdampingan dengan mata uang kartal milik otoritas sebuah negara. Tak heran jika kemudian isu soal cryptocurrency dibawa pada pertemuan antara bank sentral berbagai negara dengan para anggota G20.
"Kalau Elon Musk ngomongin boleh beli saham Tesla, kemudian sempat Facebook sempat mau buat currency sendiri itu dianggap ancaman bagu currency fisik suatu negara. Otoritas (membahas) dari sisi bagaimana mengatur jumlah uang beredar," ucap Sri Mulyani dalam kesempatan yang sama.
Peredaran mata uang digital seperti kripto yang begitu bebas dikhawatirkan berdampak tidak hanya pada kebijakan makro ekonomi global, melainkan juga kebijakan ekonominya.
Sri Mulyani yang juga sebagai Ketua Umum KSSK menyatakan bahwa jumlah uang yang beredar dapat menentukan dinamika ekonomi sebuah negara, apakah nantinya menimbulkan inflasi atau aset bubble.
"Itu yang kemudian membuat KSSK harus membahasnya," imbuh dia.