Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bulog Serap 535 Ribu Ton Beras Dalam Negeri

Stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Perum Bulog serap 535 ribu ton beras dari panen petani, setara dengan 1,05 juta ton gabah.
  • Musim panen raya diperkirakan berakhir dalam 2-4 minggu ke depan, targetnya Bulog serap 600 ribu ton beras.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Karawang, IDN Times - Perum Bulog menyerap 535 ribu ton beras hasil panen petani di musim panen raya tahun ini.

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan, angka tersebut setara dengan 1,05 juta ton gabah.

“Jadi tadi dilihat ada pengadaan gabah yang tadi masuk dalam proses, ada juga pengadaan beras terutama beras asalan yang datang dari penggilingan-penggilingan kecil,” kata Bayu saat meninjau Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog di Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5/2024). 

1. Bulog bakal serap 600 ribu ton beras hingga akhir musim panen raya

ilustrasi sawah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
ilustrasi sawah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Bayu mengatakan, musim panen raya diperkirakan berakhir dalam 2-4 minggu ke depan. Targetnya, Bulog bisa menyerap 600 ribu ton beras dari hasil panen petani hingga musim panen raya berakhir.

“Bulog akan terus melakukan pengadaan. Dan kami memperkirakan sampai dengan akhir pengadaan MT I, kita akan bisa mendapatkan lebih dari 600 ribu ton setara beras,” tutur Bayu.

2. Penyerapan Bulog lebih rendah dari tahun lalu

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Bayu mengatakan, capaian penyerapan beras dalam negeri itu lebih rendah dibandingkan 2023, namun lebih tinggi dibandingkan 2022.

“Kondisi ini tentu menjadi perhatian kita semua karena sebagaimana kita ketahui MT I itu adalah musim panen terbesar. Jadi untuk MT II biasanya kita mendapatkannya jauh lebih kecil daripada MT I,” ujar Bayu.

Meski begitu, Bayu memastikan Bulog akan mengutamakan pengadaan beras dalam negeri melalui hasil panen petani.

3. Bulog serap gabah petani seharga Rp6.500 per kg

ilustrasi gabah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
ilustrasi gabah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Adapun hasil panen petani diserap Bulog dalam bentuk gabah kering panen (GKP), dengan harga pembelian pemerintah (HPP) di level Rp6.400-6.500 per kg.

“Jadi harganya sudah tinggi. Bahkan untuk beberapa jenis gabah berkualitas baik, harganya itu sudah mencapai Rp6.800-7.000 per kg, untuk yang kualitasnya yang lebih baik,” kata Bayu.

Dengan harga tersebut, maka harga berasnya diperkirakan berada pada level Rp11.500-12.000 per kg.

“Ini situasi yang kita hadapi pada saat ini,” ucap Bayu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us