Buruh Bakal Serbu Istana Tolak Perppu Cipta Kerja, Kemnaker Buka Suara

Jakarta, IDN Times - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) merespons rencana buruh melakukan demo pada 14 Januari 2023 di depan Istana Negara, Jakarta Pusat. Buruh melakukan unjuk rasa untuk menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja.
Kepala Biro Humas Kemnaker Chairul Fadhly Harahap mengatakan, pihaknya mempersilakan buruh untuk menyalurkan aspirasinya dengan melakukan demonstrasi.
"Ya, demo itu kan hak setiap warga negara untuk melaksanakan demo, selama demo itu dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundangan yang udah diatur, sehingga demo itu juga merupakan suatu proses yang kita sebut dengan proses demokrasi ya. Jadi, itu kita lihat aspirasinya seperti apa," kata dia ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (11/1/2023).
1. Pemerintah ajak dialog buruh saat menyiapkan aturan turunan

Chairul menjelaskan bahwa pemerintah menyiapkan peraturan turunan dari Perppu Cipta Kerja. Di situ, ada ruang dialog yang akan dilakukan bersama serikat pekerja atau buruh. Jadi, saat dilakukan revisi peraturan pemerintah (PP) akan mengikutsertakan aspirasi dari pekerja.
"Permintaan mereka kan adalah untuk membahas atau berdialog dengan mereka kan. Ya udah kita tinggal tunggu berdialog dalam menetapkan peraturan pemerintah itu," tuturnya.
2. Pemerintah akan percepat revisi PP turunan Perppu Cipta Kerja

Pemerintah berupaya secepat mungkin untuk menyelesaikan revisi PP untuk menyesuaikan isi Perppu Cipta Kerja. Namun dia tidak dapat menyebutkan dengan pasti kapan aturan tersebut rampung.
"Secepat mungkin, kami gak mau target bulan, kalau bisa kita secepat mungkin," sebutnya.
3. Ribuan buruh akan kepung Istana Negara

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, puluhan ribu orang yang tergabung dalam Partai Buruh, serikat buruh, dan serikat petani bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara pada tanggal 14 Januari 2023.
Aksi akan dimulai pada pukul 09.30 hingga 12.00 WIB. Massa aksi berasal dari Jabodetabek, Serang, Cilegon, Karawang, Purwakarta, dan Bandung Barat.
“Jumlah peserta aksi diperkirakan lebih dari 10 ribu orang,” ujar Said Iqbal dalam keterangan tertulis baru-baru ini.