Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BYD Suntik Rp1,5 Triliun untuk Produksi Bus Listrik di Hungaria

BYD (unsplash.com/P. L.)
Intinya sih...
  • BYD investasi Rp1,5 triliun untuk pabrik bus listrik di Hungaria
  • Kemitraan ekonomi Hungaria-China semakin kuat
  • Dampak strategis bagi pasar kendaraan listrik Eropa

Jakarta, IDN Times - BYD, produsen otomotif asal China, pada Jumat (27/6/2025) mengumumkan investasi sebesar 32 miliar forint (Rp1,5 triliun) untuk membangun pabrik baru di Komárom, Hungaria utara. Fasilitas ini akan meningkatkan kapasitas produksi bus dan truk listrik BYD menjadi 1.250 unit per tahun, tiga kali lipat dari sebelumnya.

Investasi ini mempertegas posisi Hungaria sebagai pusat investasi China di Eropa, seiring kebijakan Perdana Menteri Viktor Orban yang aktif menjalin kerja sama ekonomi dengan Beijing, berbeda dari sikap hati-hati sebagian negara Uni Eropa.

1. Investasi strategis BYD di Hungaria

ilustrasi BYD M6 (byd.com)
ilustrasi BYD M6 (byd.com)

Sebagai bagian dari ekspansi, BYD juga akan membangun laboratorium riset dan pengembangan (R&D). Pabrik baru akan memproduksi bus dan truk listrik untuk memenuhi permintaan transportasi publik ramah lingkungan di Eropa.

Menteri Luar Negeri Hungaria, Péter Szijjártó, menilai langkah ini krusial bagi industri kendaraan listrik nasional.

“Investasi ini akan menciptakan 620 lapangan kerja baru dan meningkatkan kapasitas produksi kami secara signifikan,” ujar Szijjártó dalam seremoni peletakan batu pertama di Komárom.

Dengan meningkatnya permintaan bus listrik di Eropa, BYD diperkirakan akan menekan para pesaing seperti Solaris dan MAN untuk mempercepat inovasi mereka.

2. Kemitraan ekonomi Hungaria-China makin menguat

bendera China (unsplash.com/@myers2021)
bendera China (unsplash.com/@myers2021)

Sejak 2010, di bawah kepemimpinan Orban, Hungaria menjadi mitra utama China di Eropa. Pada 2024, negara ini berhasil menarik hampir sepertiga dari total investasi China di Eropa, senilai 5,5 triliun forint (Rp261,8 triliun) melalui 64 proyek besar.

Investasi BYD di Komárom menjadi bukti terbaru dari penguatan hubungan ini.

“Hongaria tidak memandang kerja sama Timur-Barat sebagai ancaman, melainkan peluang besar,” kata Szijjártó, dilansir dari EVXL.

Pendekatan ini menjadikan Hungaria sebagai pusat manufaktur kendaraan listrik yang strategis. Namun, Komisi Eropa tengah menyelidiki dugaan subsidi ilegal dari pemerintah China ke pabrik BYD, yang dapat berujung pada sanksi seperti denda atau pembatasan kapasitas produksi.

Meskipun demikian, posisi pro-China Hingaria membantu BYD menghindari dampak penuh dari tarif Uni Eropa terhadap kendaraan listrik China.

3. Dampak strategis bagi pasar kendaraan listrik Eropa

Ekspansi BYD menegaskan ambisinya menguasai pasar kendaraan listrik Eropa. Selain pabrik bus di Komárom, BYD tengah membangun fasilitas mobil listrik di Szeged, serta kantor pusat Eropa dan pusat R&D di Budapest.

“Kehadiran BYD di Hungaria akan memberikan konsumen Eropa akses ke kendaraan listrik berperforma tinggi dengan harga kompetitif,” ujar Felipe Munoz, analis otomotif JATO, dikutip dari The New York Times.

Produksi lokal juga membantu BYD menghindari tarif impor Uni Eropa sebesar 17 persen. Dengan proyeksi pertumbuhan pasar bus listrik Eropa mencapai 12 persen per tahun hingga 2030, ekspansi ini memperkuat posisi BYD dalam mendukung transisi Eropa ke transportasi rendah emisi.

Namun, tantangan dari regulasi dan persaingan merek lokal tetap menjadi pertimbangan utama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us