Cerita Dua Anak Muda Indonesia di Balik Suksesnya Irvins Salted Egg

Jakarta, IDN Times - Beberapa calon penumpang di Terminal 3 Bandara Changi, Singapura terlihat antre di sebuah kedai yang menjual camilan pada (17/9) lalu. Mereka antre dan memborong beberapa bungkus camilan yang sepintas terlihat bisa kamu beli di pusat perbelanjaan mana pun. Namun, ini bukan sekedar camilan, karena yang diantre adalah Irvins Salted Egg.
Sesuai namanya camilan ini terbuat dari campuran telor asin. Bagi kamu yang sedang berada di Negeri Singa, maka wajib mencicipi camilan ini. Selain karena dibuat oleh dua anak muda dari Indonesia, rasanya juga endes banget!
IDN Times sendiri sudah mencicipi ketika diundang oleh Singapore Tourism Board (STB) pada pertengahan September lalu. Adalah kakak beradik Irvin Gunawan dan Ircahn Gunawan yang kali pertama memiliki ide untuk berjualan camilan dengan logo bebek tersebut.
Saking larisnya, di gerainya tertulis setiap pembeli maksimal hanya dibolehkan memborong tujuh bungkus. Maksudnya, biar pembeli yang lain juga kebagian.
Produk Irvins ini bahkan turut ditampilkan saat pagelaran Formula 1 Singapura pada bulan lalu lho! Keren ya. Penasaran, bagaimana awal mula Irvin dan Ircahn membuat camilan dari bahan telor asin ini? Simak kisahnya.
1. Semula Irvin dan Ircahn ingin membuka restoran di Singapura
Dikutip dari keterangan tertulis Singapore Tourism Board (STB), awal mula menciptakan produk camilan Irvins Salted Egg dilakukan secara tidak sengaja. Usai menamatkan kuliah di Universitas Monash, Australia, Irvin kembali ke Negeri Singa. Ia dan keluarga memang sudah bermukim di sana sejak tahun 1997 lalu.
Pria kelahiran tahun 1985 itu kemudian terpikir ingin membuka restoran makanan Indonesia. Maka, jadilah di tahun 2008, ia membuka restoran pertama bernama "Irvin's" di area River Valley. Restoran pertama yang ia buka menyajikan khusus menu makanan laut alias seafood.
"Saya menemukan ada lokasi yang bagus di dekat Great World City dan belum ada restoran seafood yang menyajikan chili crab dan sejenisnya di sana," ujar Irvin.
Ia kemudian mencari koki untuk bisa memasak di restorannya. Ternyata saat dilakukan wawancara, koki itu memiliki keahlian untuk menghasilkan makanan dari bahan telor asin.
"Akhirnya, kami masukan ke dalam menu," kata dia.
Saat itu, si koki menghasilkan empat jenis camilan yakni salted egg crab (kepiting telor asin), salted egg chicken (ayam telor asin), salted egg potato chips (keripik kentang ikan asin) dan salted egg fish skin (kulit ikan telor asin).
"Rupanya, yang dua (varian) terakhir banyak disukai orang. Customer suka restoran suka minta agar ditake-away. Akhirnya, kami buat made to order. Lama-lama kami berpikir kenapa enggak dibuat dalam toples, jadi kalau orang mau bawa ya tinggal ambil saja tanpa menunggu dibuat dulu," tutur dia.