Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita Prabowo Hadapi Bankir yang Sempat Tolak Hapus Utang UMKM-Petani

Presiden Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto saat berdiskusi dengan Chairman and Editor in Chief Forbes, Malcom Stevenson Jr (Steve Forbes), di Jakarta, Rabu (15/10/2025). (IDN Times/M Ilman Nafian)
Intinya sih...
  • Prabowo menceritakan keluhan petani dan pelaku UMKM yang kesulitan mendapatkan pinjaman baru karena utang lama mereka masih tercatat di bank.
  • Beberapa bankir konservatif menolak penghapusan utang lama, namun Prabowo memutuskan untuk memberikan pengampunan utang bagi petani dan pelaku usaha kecil.
  • Kebijakan penghapusan utang ditandatangani pada 5 November 2024 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2024, memberikan dukungan bagi ketahanan pangan dan perekonomian nasional.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan ada bankir yang sempat keberatan dengan rencana penghapusan utang lama bagi petani dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Hal itu disampaikan Prabowo kepada Chairman & Editor-in-Chief Forbes Media, Steve Forbes. Mulanya Steve menanyakan tentang salah satu kebijakan Prabowo yang menghapus utang lama bagi banyak pelaku usaha kecil yang telah ada selama bertahun-tahun.

"Salah satu hal yang Anda lakukan adalah menghapus hutang lama bagi banyak petani kecil dan bisnis yang sudah ada selama bertahun-tahun?" kata Steve dalam Dialog "A Meeting of Minds" pada Forbes Global CEO Conference 2025 pada Rabu (15/10/2025).

"Ya, ya, tepat sekali," jawab Prabowo.

1. Berawal dari curhatan para petani pelaku UMKM

https://www.freepik.com/free-photo/construction-workers-build-new-houses_4550482.htm#fromView=search&page=3&position=23&uuid=8adb8219-3793-426a-beb7-ea53cb973db6&query=dampak+cuaca+dikebun
Pola perubahan iklim disebut petani juga jadi penyebab turunnya produksi salak, Selasa (14/10/2025).(IDN Times/Foto : ilustrasi)

Prabowo menceritakan banyak perwakilan petani dan pelaku UMKM datang kepadanya bahkan sebelum dia menjabat. Mereka mengeluhkan kesulitan mendapatkan pinjaman baru.

Masalahnya, kata orang nomor satu di Indonesia itu, utang lama mereka dari puluhan tahun lalu masih tercatat di bank sehingga menahan akses pembiayaan baru.

"Selama kampanye saya, banyak perwakilan dari petani dan dari usaha kecil datang kepada saya dan mengatakan "kami tidak bisa mendapatkan pinjaman baru karena utang kami dari 25 tahun yang lalu masih tercatat di buku bank"," ungkapnya.

2. Sempat ada bankir yang keberatan

ilustrasi bank (freepik.com)
ilustrasi bank (freepik.com)

Untuk mencari solusi, Prabowo memanggil beberapa bankir untuk berdiskusi. Dia menyadari sebagian besar utang lama itu sebenarnya sudah dihapuskan di catatan bank. Namun ada bankir yang konservatif menolak.

"Jadi, tentu saja, ada banker konservatif yang berkata, tidak, "Pak, kami tidak bisa, Anda tahu, contoh apa yang akan diberikan kepada peminjam lain, kan?"," kata Prabowo menceritakan.

Prabowo menilai, bagi petani dan pelaku usaha kecil, setelah puluhan tahun mereka tetap tidak mampu membayar akibat faktor cuaca buruk dan bencana alam.

"Tidak mungkin mereka bisa membayar kembali. Jadi agar realistis, saya berkata, ada hal yang namanya pengampunan. Jadi saya berkata, kita maafkan utangnya," tambahnya.

3. Kebijakan diteken tak lama setelah Prabowo menjabat

Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto (YouTube/Kepresidenan)

Kebijakan penghapusan utang dijalankan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2024 yang ditandatangani Prabowo pada 5 November 2024 lalu.

Aturan tersebut mengatur penghapusan piutang macet bagi UMKM di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kelautan, serta sektor kreatif seperti mode, kuliner, dan industri kreatif lainnya.

Produsen di bidang pertanian, UMKM, dan nelayan dinilai sebagai penopang pangan bangsa yang sangat penting, sehingga kebijakan tersebut diharapkan memberi dukungan nyata bagi ketahanan pangan dan perekonomian nasional.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Bongkar-Pasang Direksi Garuda Indonesia, Langkah yang Tepat?

16 Okt 2025, 13:41 WIBBusiness