Crazy Rich Ukraina Rinat Akhmetov Janji Danai Pembangunan Negara
Jakarta, IDN Times – Orang terkaya Ukraina Rinat Akhmetov berjanji untuk membantu membangun kembali negaranya yang hancur akibat invasi Rusia. Janji itu disampaikan Akhmetov pada Sabtu (16/4/2022), sekitar lima bulan setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduhnya mendanai kudeta pro-Rusia.
“Kami akan membangun kembali seluruh Ukraina,” kata Akhmetov, dikutip dari New York Post, Senin.
“Kami pasti akan membutuhkan program rekonstruksi internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya, Rencana Marshall, untuk Ukraina,” tambahnya, mengacu pada upaya besar-besaran yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk memulihkan Eropa setelah Perang Dunia II.
1. Akhmetov ikut kena imbas perang
Akhmetov sendiri telah terdampak secara ekonomi akibat invasi Rusia. Dua pabrik bajanya yang berbasis di Mariupol, telah lumpuh akibat pemboman terus-menerus oleh Rusia terhadap kota pelabuhan strategis Ukraina itu. Padahal, kedua pabrik baja itu merupakan sumber utama kekayaannya yang senilai 3,9 miliar dolar AS.
“Ambisi saya adalah kembali ke Mariupol Ukraina dan menerapkan rencana [produksi] kami sehingga baja yang diproduksi Mariupol dapat bersaing di pasar global seperti sebelumnya,” kata Akhmetov.
2. Tragedi global
Akhmetov juga menyebut bahwa apa yang terjadi di Mariupol merupakan tragedi global. “Mariupol adalah tragedi global dan contoh global kepahlawanan,” katanya.
“Saya percaya bahwa tentara pemberani kita akan mempertahankan kota, meskipun saya mengerti betapa sulit dan beratnya bagi mereka,” tambahnya.
3. Perselisihan Akhmetov dan Zelenskyy
Sebelumnya pada November, Zelenskyy menuduh Akhmetov berkonspirasi untuk menggulingkan pemerintahannya dalam plot yang didukung Rusia. Tuduhan itu disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan ketika pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin berkumpul di sepanjang perbatasan Ukraina untuk pembangunan militer prainvasi.
Akhmetov, yang menentang keras tindakan anti-korupsi Zelenskyy yang menargetkan oligarki negara, menyebut tuduhan kudeta itu sebagai kebohongan mutlak, sebagaimana dilaporkan Politico pada saat itu.
Meski telah mengalami perdebatan dengan Zelenskyy, pada Sabtu Akhmetov memuji semangat dan profesionalisme Zelenskyy dalam melawan invasi Rusia.
“Perang tentu bukan saatnya untuk berselisih,” kata Akhmetov.
