Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dana Rp200 Triliun di Himbara Mulai Masuk ke Sistem dan Dorong Ekonomi

WhatsApp Image 2025-09-09 at 15.57.49 (2).jpeg
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa ditemui usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/9).(IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Dampak penempatan dana mulai terlihat di Bank Mandiri Pertumbuhan kredit di Bank Mandiri naik menjadi 11 persen, dari sebelumnya 8 persen.
  • Ekonomi diproyeksikan akan tumbuh dengan cepat Data BI menunjukkan uang primer (M0) pada September 2025 tumbuh 18,6 persen (year-on-year).
  • Bank Mandiri sudah serap 63 persen dari total penempatan dana Rp55 triliun Bank Mandiri telah menyerap 63 persen dari total penempatan dana pemerintah sebesar Rp55 triliun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis penempatan dana sebesar Rp200 triliun di perbankan akan mendorong perputaran uang di masyarakat yang berujung pada percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurutnya, perputaran uang primer (M0) akan lebih cepat setelah dana tersebut masuk ke sistem perbankan, sehingga perekonomian akan semakin bergeliat.

"Saya baru lihat data pertumbuhan base money yang saya incar, itu sudah sekitar 13 persen dari sebelumnya 0 persen. Jadi, seharusnya ini jadi indikasi uang sudah mulai masuk ke sistem. Tinggal tunggu waktu saja," ujar Purbaya, Selasa (7/10/2025).

Adapun uang primer (M0) atau disebut juga base money atau uang primer, adalah uang yang dikeluarkan langsung oleh bank sentral (seperti Bank Indonesia) dan beredar di masyarakat atau disimpan di bank-bank umum dalam bentuk tertentu di antaranya uang kertas, logam dan uang yang disimpan di Bank- Bank di Bank Sentral, dalam bentuk giro wajib minimum (GWM), cadangan bank dan uang tunai yang ada di barankas bank.

1. Dampak penempatan dana mulai terlihat di Bank Mandiri

ilustrasi cadangan devisa (unsplash.com/ Viacheslav Bublyk)
ilustrasi cadangan devisa (unsplash.com/ Viacheslav Bublyk)

Purbaya menyampaikan dampak awal dari penempatan dana ini sudah mulai terlihat, salah satunya dari pertumbuhan kredit di Bank Mandiri yang meningkat menjadi 11 persen, dari sebelumnya 8 persen.

"Tumbuh sekarang hampir 11 persen kreditnya, dari sebelumnya 8 persen. Jadi ada pickup line, sudah naik. Itu bagus," kata Purbaya.

2. Ekonomi diproyeksikan akan tumbuh dengan cepat

Ilustrasi Cadangan Devisa (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Cadangan Devisa (IDN Times/Arief Rahmat)

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan uang primer (M0) pada September 2025 tumbuh 18,6 persen (year-on-year), meningkat signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 7,3 persen (yoy). Nilai total M0 kini tercatat sebesar Rp2.152,4 triliun.

"Tinggal tunggu waktu saja, ekonomi secara keseluruhan akan tumbuh semakin cepat. Saya akan terus monitor bagaimana pertumbuhan base money (M0) ke depan," tambahnya.

3. Bank Mandiri sudah serap 63 persen dari total penempatan dana Rp55 triliun

Bank Mandiri terus konsisten memperkuat transformasi digital di sektor wholesale banking melalui platform Kopra by Mandiri. (Dok. Bank Mandiri)
Bank Mandiri terus konsisten memperkuat transformasi digital di sektor wholesale banking melalui platform Kopra by Mandiri. (Dok. Bank Mandiri)

Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengungkapkan telah menyerap 63 persen dari total penempatan dana pemerintah sebesar Rp55 triliun. Dana tersebut difokuskan untuk memperkuat sektor-sektor produktif, khususnya industri padat karya berorientasi ekspor, serta UMKM yang menjadi motor utama penciptaan lapangan kerja di berbagai daerah.

“Hingga akhir September 2025, dari total dana tersebut, sebesar Rp34,5 triliun atau setara 63 persen telah berhasil disalurkan,” ungkap Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, dalam keterangannya, Senin (6/10/2025).

Novita menegaskan, tambahan likuiditas dari pemerintah menjadi katalis penting bagi perseroan dalam memperluas fungsi intermediasi, yakni penyaluran dana ke sektor-sektor yang produktif dan berdaya tahan tinggi.

“Bank Mandiri optimistis dapat menyerap penempatan dana ini secara optimal hingga 100 persen pada akhir 2025, dengan prioritas pada sektor padat karya dan UMKM yang terbukti menjadi penopang kehidupan ekonomi keluarga di berbagai wilayah Indonesia,” jelasnya.

Sebagai informasi, dana pemerintah yang ditempatkan ke bank Himbara mencapai Rp200 triliun. Rinciannya:

  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Rp55 triliun
  • PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: Rp55 triliun
  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: Rp55 triliun
  • PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk: Rp25 triliun
  • PT Bank Syariah Indonesia Tbk: Rp10 triliun

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Business

See More

Cukai Rokok Tak Naik di 2026, Airlangga: Ada Kepastian untuk Industri

07 Okt 2025, 21:15 WIBBusiness