Desa Pesisir di Bali Dijadikan Contoh Penerapan Energi Hijau

Jakarta, IDN Times - Desa Adat Kelan, Bali, dijadikan sebagai contoh bagaimana energi ramah lingkungan digunakan di wilayah pesisir melalui program Desa Energi Berdikari (DEB) yang diinisiasi oleh PT Pertamina International Shipping (PIS).
Melalui inisiatif Keluarga Nelayan Lestari (KENALI), anak usaha PT Pertamina (Persero) itu berkolaborasi dengan Divers Clean Action (DCA) dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan Tanjung Sari, sebagai bagian dari program besar BerSEAnergi untuk Laut.
Program tersebut dimulai dengan uji coba mesin kapal bertenaga baterai ramah lingkungan bernama Manta One. Dalam hal ini, PIS memberikan lima unit mesin kapal listrik dan sepuluh unit baterai yang dapat dimanfaatkan oleh para nelayan KUB Tanjung Sari.
“Dalam program KENALI ini kami bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk komunitas nelayan untuk menghadirkan sumber energi terbarukan dan bersih di Desa Adat Kelan yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong perekonomian khususnya masyarakat di wilayah pesisir,” kata Corporate Secretary PIS Muhammad Baron dalam keterangannya, Selasa (17/12/2024).
1. Produktivitas ekonomi masyarakat diharapkan meningkat

Tidak hanya itu, program tersebut juga melibatkan generasi muda dan kelompok perempuan. Pelajar SD Negeri 3 Tuban, misalnya, mengikuti edukasi LiteraSEA tentang mikroplastik di laut, sedangkan kelompok ibu-ibu KUB Tanjung Sari mendapat pelatihan tentang alternatif pangan laut Bluefood.
Wakil Ketua KUB Tanjung Sari, I Made Tama, menyambut baik program tersebut. Pihaknya berharap instalasi energi hijau dan berbagai pendampingan lainnya dapat meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat.
“Kami menyambut baik hadirnya program KENALI di Desa Adat Kelan. Kami berharap dengan adanya instalasi energi hijau, serta berbagai pendampingan dan bantuan lainnya, program ini dapat meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat melalui cara yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga memberikan dampak positif yang luas bagi kesejahteraan dan pemberdayaan komunitas pesisir,” katanya.
2. Program di Desa Adat Kelan dijadikan contoh daerah pesisir lainnya

Program KENALI di Desa Adat Kelan didorong untuk menjadi model kolaborasi yang dapat direplikasi di wilayah pesisir lainnya.
Selain mendukung diversifikasi usaha berbasis energi hijau, inisiatif tersebut juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), poin 13 (penanganan perubahan iklim), dan poin 14 (ekosistem lautan).
"Kami berharap program kolaborasi multi-pihak seperti yang kami lakukan di Desa Adat Kelan dapat menjadi contoh untuk diterapkan di daerah pesisir Indonesia lainnya. Dengan melibatkan berbagai pihak kita dapat mencapai swasembada energi serta meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi masyarakat pesisir untuk generasi yang akan datang," tambah Baron.
3. Desa Energi Berdikari sudah ada di 149 lokasi

Pertamina menambah 64 DEB baru pada 2024, sehingga total mencapai 149 desa di berbagai wilayah Indonesia. Program ini mendukung transisi energi bersih dan swasembada energi.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan DEB menyediakan akses energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, mikrohidro, dan biogas. Energi tersebut dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan produktif, termasuk pengolahan hasil ternak, kerajinan lokal, dan pengembangan UMKM.
“Selain menyediakan energi, program ini juga bertujuan untuk mendukung kegiatan produktif masyarakat, terutama untuk memajukan perekonomian. Seperti contoh di bidang pertanian dan pengolahan hasil pangan, dengan energi bersih yang terjangkau, desa-desa dapat mengembangkan fasilitas pengolahan hasil panen, serta sistem irigasi,” kata Fajar beberapa waktu lalu.