Jakarta, IDN Times - Dalam rangka memastikan daging kerbau beku impor bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Direksi Perum Bulog terbang ke India. Dari hasil kunjungan itu, Bulog memastikan daging kerbau beku yang diimpor bebas wabah tersebut.
Direktur Supply Chain Pelayanan Publik Bulog, Mokhamad Suyamto mengatakan pihaknya telah mendapatkan hasil PCR negatif dari Pusat Veteriner Farma - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan terhadap sampel daging kerbau beku milik Bulog.
Menurut Mokhamad, Bulog rutin melakukan uji laboratorium, termasuk uji PMK untuk meyakinkan bahwa daging beku dari India memenuhi persyaratan kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Alhamdulillah hasil uji PCR nya kemarin (Sabtu 04/06) sudah keluar dengan hasil NEGATIF, jadi BULOG lebih yakin lagi untuk mendsitribusikan komoditas daging kerbau beku ini guna mencukupi kebutuhan daging di tanah air", kata Suyamto dikutip dari keterangan resmi, Rabu (29/6/2022).
Suyamto menuturkan, sebelum ada wabah PMK, mekanisme importasi daging kerbau yang dikelola Bulog telah lolos verifikasi dari Kementerian Pertanian.
Sebab, saat tiba di Indonesia daging kerbau langsung diperiksa tiap kontainer oleh Balai Karantina Tanjung Priok Kementerian Pertanian dan diberi sertifikat oleh Balai tersebut.
"Sebelum dilakukan pengiriman ke Indonesia, daging kerbau yang diimpor Bulog ini dipastikan hanya dilakukan oleh suplier yang telah mendapat sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia," ucap dia.
Dia juga memastikan daging kerbau impor tersebut telah dinyatakan layak konsumsi manusia.
"Selain itu juga telah memenuhi kriteria kesehatan hewan dan dinyatakan layak di konsumsi manusia (fit for human consumption) sebagaimana dinyatakan dalam sertifikat kesehatan (Health Certificate) dari Lembaga Veteriner di India," kata Suyamto.
Pemerintah memberikan penugasan kepada Bulog untuk mengimpor daging kerbau beku sebanyak 100 ribu ton pada 2022 ini.
Hingga saat ini, Bulog telah memiliki stok daging kerbau beku impor sebanyak 46 ribu ton.
"Bulog berhasil membantu mengatasi kebutuhan lonjakan permintaan daging beku sehingga saat Ramadan dan Idul Fitri kemarin harga daging bisa stabil," bunyi pernyataan resmi Bulog.