Menurut CEO D3 Labs, Tigran Adiwirya mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini menjadi primadona bagi investor global. Hal ini tercermin dari akumulasi realisasi penanaman modal asing (PMA) yang mencapai 946,4 juta dollar Amerika atau setara dengan Rp14,19 triliun pada akhir kuartal I-2024.
"Dengan akumulasi tersebut, Indonesia dipandang sebagai salah satu pasar negara berkembang yang paling potensial di dunia," ujarnya.
Dengan begitu, adopsi blockchain untuk tokenisasi digital aset keuangan cukup masif dalam beberapa tahun terakhir karena pasarnya sangat likuid dan efisien.
Tokenisasi DIRE di pasar global, lanjut Tigran, mengalami pertumbuhan yang pesat, yaitu mencapai 178 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada September 2023 atau tumbuh sekitar 90 persen dari posisi 2022. Pertumbuhan ini didorong dari penerapan teknologi blockchain yang membuka akses pada peluang investasi baru, memberikan kesempatan bagi D3 Labs, bersama dengan BTN dan Reliance untuk menangkap peluang tersebut.
“Kami ingin membantu lembaga jasa keuangan mengembangkan inovasi produk dan jasa layanannya dengan mengutamakan keamanan, transparansi, dan akuntabilitas,” ujar Tigran.
Setiyo mengatakan, pengembangan tokenisasi DIRE akan dilakukan melalui Sandbox atau uji coba bersama OJK yang dilakukan oleh Reliance Group dan D3 Labs.
“Dalam hal ini, investor akan membeli DIRE yang ditawarkan oleh Reliance Group dan unit penyertaannya akan dikonversi menjadi token digital oleh D3 Labs sehingga dapat memperluas pasar hingga ke luar negeri,” ucap Setiyo.