Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Duh, Mentan Sebut Harga Mi Instan Bisa Naik 3 Kali Lipat!

Ilustrasi mi instan. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan harga mi instan naik tiga kali lipat. Hal itu disebabkan rantai pasok gandum terganggu akibat perang di Rusia dan Ukraina, mengingat kedua negara itu merupakan produsen gandum terbesar di dunia.

"Belum selesai dengan climate change, kita dihadapi dengan perang Ukraina dan Rusia di mana di sana gandum tertimbun 180 juta ton sekarang. Tidak bisa keluar. Jadi hati-hati yg makan mi banyak dari gandum, besok harganya 3 kali lipat itu," kata Syahrul dalam Webinar Strategi Penerapan GAP Tanaman Pangan Memacu Produksi Guna Antisipasi Krisis Pangan Global pada Senin (8/8/2022) lalu.

1. Harga mi instan naik karena harga gandum melonjak drastis

Ilustrasi mi instan di minimarket. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Menurut Syahrul, perang antara Rusia dan Ukraina telah menyebabkan lonjakan harga pada gandum. Indonesia yang bergantung pada impor gandum pun terseret hal tersebut.

"Maaf saya bicara ekstrem saja ini. Ada gandumnya tapi harganya akan mahal banget. Sementara kita impor terus nih. Kalau saya sih jelas gak setuju," tutur Syahrul.

2. Harga pupuk juga melonjak akibat perang Rusia dan Ukraina

Anggota tentara Rusia menembakkan peluncur granat berpeluncur roket (RPG) saat latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Jumat (21/1/2022). Foto diambil tanggal 21 Januari 2022. ANTARA FOTO/REUTERS/Sergey Pivovarov/WSJ.

Selain gandum, menurut Syahrul perang Rusia dan Ukraina juga menyebabkan kenaikan harga pupuk. Hal itu pun menjadi salah satu pemicu krisis pangan yang dihadapi dunia saat ini.

"Harga naiknya pupuk di dunia 3-5 kali lipat dari harga sekarang karena persoalan-persoalan konektivitas yang tidak berjalan normal di dunia ini. Oleh karena itu ada dua krisis yang dihadapi dunia, adalah krisis energi dan krisis pangan," tutur Syahrul.

3. Sandiaga Uno wanti-wanti anak kos dan pengusaha soal harga mi instan bakal naik tiga kali lipat

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno work from Bali. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Merespons pernyataan Syahrul, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mewanti-wanti penghuni indekos dan pelaku usaha yang berjualan mi instan terhadap ancaman kenaikan harga tersebut.

"Anak kost siap-siap! Dan untuk pelaku ekonomi kreatif kuliner yang berjualan mie instan, siapkan strategi dan inovasi!" tulis Sandiaga di akun Instagram-nya @sandiuno.

Menurutnya, kenaikan harga mi instan yang diakibatkan oleh lonjakan harga gandum terjadi akibat ketidakstabilan ekonomi global karena pandemik, dan perang Rusia-Ukraina.

"Dampak dari ketidakstabilan ekonomi global karena pandemi dan juga perang Rusia-Ukraina mengakibatkan lonjakan harga gandum termasuk mi instan dan turunannya. Bukan tanpa sebab, karena kedua negara tersebut merupakan penyuplai hampir 30-40 persen produksi gandum dunia," tulis Sandiaga.

Meski begitu, dia mengimbau kondisi ini harus dijadikan momentum untuk mengoptimalkan sumber pangan.

"Kondisi seperti ini jangan lantas membuat kita pasrah, justru harus menjadi momentum bagi kita untuk mengoptimalkan sumber pangan dan berbagai produk ekonomi kreatif lokal sehingga kita tidak terus menerus ketergantungan dengan bahan baku impor!" tulis Sandiaga.

Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us