Dulu Disalip China, Kini Pendapatan Penduduk RI Mau Dibalap Vietnam

Jakarta, IDN Times - Pendapatan per kapita atau pendapatan rata-rata penduduk Indonesia terancam dibalap oleh Vietnam. Rendahnya pendapatan per kapita Indonesia menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk keluar dari jebakan negara pendapatan menengah alias middle income trap.
"Hari ini kita masih masuk di dalam jebakan middle income trap dan ini adalah PR besar," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa dalam Seminar Visi Indonesia 2045 di Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk Jakarta, Senin (5/6/2023).
1. Pendapatan per kapita Indonesia pernah lampaui China

Suharso menerangkan bahwa pendapatan per kapita Indonesia sebenarnya pernah melampaui China pada periode pada 1990-an. Tapi, posisi tersebut hanya bertahan sampai pada 1998. Setelah itu, Indonesia ditinggalkan oleh China.
"Jadi, artinya kita dulu pernah di atas China tapi sekarang kita di bawah China," sebutnya.
2. Gap pendapatan per kapita Indonesia dan Vietnam makin kecil

Pendapatan per kapita Indonesia mulai dikejar oleh Vietnam. Pada 1990, pendapatan per kapita Indonesia 5 kali lebih besar daripada Vietnam. Namun, pada tahun 2020, pendapatan per kapita Indonesia hanya 1,1 kali lebih besar dari Vietnam.
"Kita sekarang sudah hampir mendekati Vietnam atau bahasa lain kita hampir dikejar oleh Vietnam," tuturnya.
3. Pendapatan per kapita Indonesia harus loncat 3,4 kali lipat

Suharso menjelaskan, pendapatan per kapita Indonesia saat ini adalah 4.140 dolar AS. Pendapatan per kapita Indonesia perlu dinaikkan 3,4 kali lipat agar menjadi negara maju atau 20 persen dari Amerika Serikat (AS).
"Hari ini pendapatan per kapita kita yang 4.140 dolar AS, yang sekarang adalah 5,9 persen dari pendapatan per kapita dari AS, kita ingin menjadi 20 persen dari pendapatan per kapita Amerika pada masa yang akan datang," tambahnya.