Ekonomi Melambat, Luhut Sebut karena Transisi Pemerintahan

- Luhut Pandjaitan: Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 sebesar 4,87 persen, sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya
- Kontraksi konsumsi pemerintah jadi penyebab utama perlambatan ekonomi, percepatan belanja negara penting untuk mendorong pertumbuhan
- Luhut ajak semua pihak menjaga semangat kebersamaan di tengah perlambatan ekonomi, Presiden Prabowo arahkan untuk menyederhanakan regulasi dan memperkuat kemitraan dagang
Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 yang tercatat sebesar 4,87 persen.
Dia mengatakan angka tersebut memang sedikit lebih rendah dibandingkan capaian tahun-tahun sebelumnya. Namun, pola perlambatan ekonomi seperti ini bukanlah hal baru.
"Pada masa transisi pemerintahan 2014, kuartal pertama dan kedua juga tumbuh di bawah lima persen. Artinya, dalam masa penyesuaian seperti ini, perlambatan bisa terjadi," katanya melalui akun Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, Selasa (6/5/2025).
1. Percepatan belanja negara jadi kunci pemulihan ekonomi

Luhut menilai kontraksi konsumsi pemerintah sebagai salah satu penyebab utama perlambatan ekonomi saat ini. Karena itu, percepatan belanja negara dinilai penting untuk mendorong pertumbuhan.
Dia mencontohkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu penggerak belanja yang berdampak langsung ke lapisan bawah.
"Dampak nyata akan tercipta, salah satunya yaitu menghidupkan simpul ekonomi desa, petani sayur, peternak ayam, penjual telur, hingga pelaku UMKM lokal," ujarnya.
Luhut juga menyoroti perlambatan konsumsi rumah tangga, investasi yang belum pulih, tekanan ekspor akibat kondisi global, serta pertumbuhan wilayah belum merata. Menurutnya, pemerataan dan percepatan harus dijalankan secara bersamaan.
2. Luhut dorong kolaborasi hadapi tantangan ekonomi

Luhut mengajak semua pihak menjaga semangat kebersamaan di tengah perlambatan ekonomi. Dia menekankan situasi saat ini bukan saatnya saling menyalahkan, melainkan membutuhkan kerja nyata.
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu juga mendorong adanya kolaborasi lintas sektor serta keberanian dalam mengambil keputusan penting sebagai langkah menghadapi tantangan yang ada.
"Karena itu, kita semua perlu menjaga semangat kebersamaan. Dalam situasi seperti ini, bukan saatnya saling menyalahkan," ujar Luhut.
3. Luhut tegaskan arah pembangunan sesuai arahan Prabowo

Luhut menyampaikan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan untuk menyederhanakan regulasi, memperkuat kemitraan dagang, dan menjaga keseimbangan hubungan ekonomi global.
"Sembari memastikan perlindungan bagi rakyat kecil. Di situlah letak kekuatan dan arah pembangunan kita," tuturnya.
Menurutnya, perekonomian harus bergerak bersama, dari desa hingga pusat, dengan kerja yang kompak dan terintegrasi guna menghadapi masa sulit dan mendorong pertumbuhan.