5 Strategi Hilirisasi untuk Tingkatkan Perekonomian Negara
ilustrasi sektor industri (pexels.com/Kateryna Babaieva)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah kamu bahwa dalam era globalisasi yang semakin kompleks, hilirisasi industri menjadi suatu upaya yang tak terhindarkan bagi banyak negara. Hilirisasi pada dasarnya yaitu mengolah bahan mentah atau bahan dasar menjadi produk jadi yang lebih bernilai. Tentu hilirisasi berfungsi untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi.
Bayangkan sebuah negara memiliki banyak bijih besi, tetapi hanya menjualnya sebagai produk mentah. Dengan mengadopsi hilirisasi, negara tersebut bisa memproses bijih besi menjadi baja yang bernilai lebih tinggi. Tidak hanya meningkatkan pendapatan negara, hilirisasi juga dapat menciptakan lapangan kerja.
Agar #HilirisasiUntukNegeri semakin optimal, sebenarnya ada pendekatan-pendekatan untuk menyikapi hilirisasi dengan baik. Berikut ini beberapa strategi kunci yang dapat membantu negara dalam mengoptimalkan manfaat dari hilirisasi industri.
1. Melakukan diversifikasi produk
ilustrasi produksi barang (pexels.com/ELEVATE)Diversifikasi produk adalah mengolah bahan baku menjadi beragam produk. Dengan menciptakan beragam produk dari bahan baku yang sama, kita dapat mencapai potensi pendapatan yang lebih tinggi. Diversifikasi produk juga membantu mengurangi risiko ketergantungan pada satu jenis produk.
Dalam upaya meningkatkan ekspor rempah Indonesia, Kementerian Perdagangan menekankan bahwa strategi utama yang ditekankan saat ini adalah fokus pada diversifikasi produk dan pasar. Menurut Wamendag dalam siaran pers (1/6/2022), Indonesia perlu memperkenalkan rempah-rempahnya kepada dunia melalui berbagai acara.
Artinya, diversifikasi produk bukan hanya tentang menciptakan variasi produk, tetapi juga melibatkan strategi pasar yang cerdas untuk meningkatkan daya saing di tingkat global. Dengan diversifikasi, perusahaan atau industri dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan saat ini maupun masa depan.
2. Inovasi teknologi
ilustrasi inovasi teknologi (pexels.com/ThisIsEngineering)Pemanfaatan teknologi yang lebih baik dapat meningkatkan efisiensi dalam proses hilirisasi. Hal ini berarti memanfaatkan teknologi baru atau yang sudah ada untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas dalam proses hilirisasi. Ini juga membuka peluang untuk menciptakan produk-produk baru yang lebih inovatif.
Pemanfaatan teknologi dalam proses hilirisasi tergambar jelas melalui inovasi alat pendeteksi keretakan kampas rem berbasis kecerdasan buatan pada Hannover Messe 2023. Alat ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dalam pengujian produk, tetapi juga menciptakan peluang untuk inovasi produk baru. Dengan memanfaatkan teknologi baru, seperti kecerdasan buatan, industri tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas, tetapi juga menciptakan solusi inovatif yang responsif terhadap tuntutan pasar.
Baca Juga: 5 Keuntungan Hilirisasi sebagai Upaya Memakmurkan Bangsa!
3. Mengembangkan kemitraan dan kolaborasi
Editor’s picks
ilustrasi kemitraan (pexels.com/fauxels)Pertemuan Menteri Investasi dengan ASEAN BAC Malaysia pada sela-sela KTT Ke-43 ASEAN menjadi langkah penting dalam memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Malaysia. Dalam pertemuan tersebut, para perwakilan dari Malaysia, yang terdiri dari tokoh-tokoh bisnis dan anggota BAC, berkesempatan untuk menjajaki peluang investasi di Indonesia.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, menyambut positif ketertarikan para pengusaha Malaysia dan menekankan komitmen pemerintah dalam mendukung kolaborasi dengan mitra lokal yang profesional. Mengembangkan kemitraan dan kolaborasi dengan pihak lain dapat menghasilkan sinergi yang kuat dalam proses hilirisasi.
Ketika dua atau lebih pihak terlibat, risiko gagal akan dibagi bersama sehingga dapat menjadi perlindungan penting dalam situasi ekonomi yang tidak pasti. Di tengah persaingan global, kolaborasi juga dapat membantu perusahaan atau industri milik negara bersaing dengan lebih baik.
4. Dukungan kebijakan pemerintah
ilustrasi perumusan kebijakan (pexels.com/August de Richelieu)Pemerintah memiliki peran penting dalam memfasilitasi hilirisasi yang sukses. Dengan membuat kebijakan dan regulasi yang jelas, misalnya, untuk memberikan dorongan bagi sektor hilirisasi. Pemerintah juga dapat membantu dalam membuka akses pasar baru dan mempromosikan produk-produk hilirisasi secara internasional.
Adanya insentif pajak, kredit pajak, dan fasilitas keuangan juga dapat membantu perusahaan dalam investasi modal untuk pengembangan produksi hilirisasi. Hal ini juga yang telah diwadahi oleh #KementerianInvestasi/BKPM untuk menciptakan transformasi ekonomi yang tersusun dalam rencana strategis BKPM.
5. Pendidikan dan pengembangan tenaga kerja
ilustrasi pendidikan (pexels.com/Max Fescher)Meningkatkan kualifikasi tenaga kerja juga tidak kalah penting. Caranya melalui pendidikan dan pelatihan. Tenaga kerja yang terampil akan mampu mengoperasikan teknologi baru, memahami praktik-produksi berkelanjutan, dan berkontribusi pada inovasi dalam proses hilirisasi.
Pemerintah dapat memberikan subsidi untuk pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang mendukung industri hilirisasi. Pemerintah juga bisa berkolaborasi dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri hilirisasi. Ini memungkinkan lulusan untuk lebih siap secara teknis ketika mereka bergabung dengan dunia kerja.
Penting untuk diingat bahwa hilirisasi adalah proses jangka panjang. Butuh komitmen dan adaptasi terus-menerus terhadap perubahan pasar dan teknologi. Dengan mengadopsi pendekatan-pendekatan di atas, negara dapat memaksimalkan potensi hilirisasi yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang mengedepankan asas keberlanjutan.
Baca Juga: Gen Z, Sumber Daya Berharga dalam Upaya Hilirisasi SDA Nasional
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
