Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri BUMN, Erick Thohir (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir ingin bersih-bersih dana pensiun di BUMN. Erick bahkan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan hal tersebut.

Erick menyampaikan, dirinya bersama Ketua KPK, Firli Bahuri bakal bertemu seluruh BUMN dan melakukan audit terhadap dana pensiun di sana.

"Minggu depan saya bersama Ketua KPK akan ketemu seluruh BUMN untuk bicara 'hati-hati', karena kita akan investigasi audit,” ucap Erick dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Senin (2/1/2023).

1. Dana pensiun BUMN perlu diawasi

Gedung KPK (IDN Times/Aryodamar)

Kolaborasi dengan KPK merupakan bentuk pengawasan Erick terhadap dana pensiun di BUMN. Hal itu lantaran 65 persen dana pensiun di BUMN mengalami masalah dan butuh perhatian khusus.

Pengawasan diperlukan agar kasus yang terjadi di Jiwasraya dan Asabri tidak terulang lagi di kemudian hari.

"Data saya 35 persen sehat, 65 persen ada masalah. Saya mau bersih-bersih. Jangan (jadi) Asabri, Jiwasraya," kata Erick.

2. Transformasi pengelolaan dana pensiun

Editorial Team

Tonton lebih seru di