Exxon Tambah Produksi Minyak Lewat 5 Sumur Baru Blok Cepu
.jpg)
- EMCL melakukan pengeboran lima sumur tambahan di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu
- Dua sumur yang beroperasi sejak 2024 telah menambah produksi sekitar 14 ribu barel minyak per hari
- Blok Cepu menyumbang lebih dari 25 persen terhadap total produksi minyak nasional
Jakarta, IDN Times - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) saat ini tengah melaksanakan pengeboran lima sumur tambahan di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, dengan target penyelesaian sebelum akhir 2025.
Senior Vice President Production EMCL, Muhammad Nurdin, mengatakan langkah tersebut merupakan bagian dari program pengeboran tujuh sumur, dan dua di antaranya telah beroperasi sejak 2024.
"Sekarang kami mengerjakan lima lagi program pengeboran di lapangan Banyu Urip. Mudah-mudahan sebelum akhir tahun kami bisa menyelesaikan program drilling ini kemudian tetap menaikkan produksi," kata dia dalam diskusi di Jakarta, dikutip Jumat (21/3/2025).
1. Ada dua sumur yang telah beroperasi sumbang 14 ribu barel minyak

Dia memaparkan, dua sumur yang beroperasi sejak 2024 telah menambah produksi sekitar 14 ribu barel minyak per hari. Jumlah tersebut menjadi kontribusi tambahan bagi produksi minyak nasional.
"Jadi, kami itu ada program pengeboran tujuh sumur, dua sumurnya sudah inline sejak 2024. Dari dua sumur itu kami sudah menghadirkan kurang lebih sekitar 14 ribu barel," ujar Nurdin.
2. Blok Cepu sumbang 25 persen dari total produksi minyak nasional

Nurdin menyatakan Blok Cepu saat ini menyumbang lebih dari 25 persen terhadap total produksi minyak nasional. Produksi harian dari delapan sumur di blok tersebut mencapai sekitar 155 ribu barel, atau setara dengan 24 juta liter per hari.
"Sampai hari ini, Alhamdulillah kami menjadi salah satu backbone produksi minyaknya di Indonesia. Hari ini kita produksi sekitar 155 ribu barel," ujarnya.
3. Exxon tekankan pentingnya jaga operasional Lapangan Banyu Urip
.jpg)
Nurdin menekankan pentingnya menjaga operasional Lapangan Banyu Urip agar dapat berjalan tanpa henti selama 24 jam setiap hari sepanjang tahun.
Menurutnya, peningkatan keandalan dan waktu operasional menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi untuk memastikan keberlanjutan produksi secara optimal.
"Artinya penting kemudian meningkatkan reliabilitas, meningkatkan uptime dari lapangan Banyu Urip. Dan itu kemudian menjadi tantangan kami juga di lapangan Banyu Urip," ujar dia.