Forum Bisnis INACEE Tembus Transaksi Dagang Rp5,95 Triliun

Jakarta, IDN Times - Forum Bisnis Indonesia-Eropa Tengah dan Timur 2022 atau INA-CEE 2022 mencatat potensi transaksi dagang senilai 386,6 juta dolar Amerika atau setara dengan Rp5,95 triliun.
Produk-produk yang dipasarkan di forum bisnis ini antara lain produk furnitur, sawit, kopi, barang-barang kerajinan, farmasi, peralatan rumah tangga dan produk industri strategis.
1. Forum untuk memperkuat hubungan Indonesia dengan Eropa Tengah dan Timur

Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Umar Hadi menjelaskan bahwa forum ini digelar dengan tujuan agar hubungan antara Indonesia dan Eropa Tengah serta Eropa Timur semakin kuat.
“Utamanya memperkuat hubungan ekonomi dengan 20 negara di kawasan tersebut,” kata Umar, dalam konferensi pers daring, Rabu (19/10/2022).
Pasalnya, perdagangan Indonesia dengan dua kawasan tersebut hanya 0,01 persen dari perdagangan kawasan secara global.
2. Peningkatan nilai dagang masih luas

Umar mengatakan bahwa ada peluang terbuka lebar di forum bisnis ini karena peningkatan nilai perdagangan juga masih sangat luas.
“Ada ruang bagi pelaku usaha untuk bisa bertemu langsung, saling ngobrol dan bisa melakukan transaksi,” ucap mantan Duta Besar RI di Korsel ini.
Di periode Januari hingga Juli 2022 juga tercatat ada peningkatan sebesar 5,06 miliar dolar Amerika dari perdagangan di kawasan tersebut.
“Artinya kita sudah tanda-tanda pemulihan kebangkitan kembali dari periode masa pandemik COVID-19,” lanjut Umar.
3. INACEE memfasilitasi lima MoU kerja sama

Selain mempertemukan kalangan pembeli dan penjual, sejumlah kesepakatan juga dibentuk di dalam forum bisnis ini.
Memorandum of Understanding yang terbentuk di forum INACEE antara lain:
1. Affirmation on the Supply Agreement antara Bioton SA (Polandia) dengan Ferron Par Pharmaceticals (Indonesia);
2. MoU on Energy Products Agency and Home Appliances Agency antara Xh&M (Albania) dan Modena (Indonesia);
3. MoU antara Turbo GmBH (Jerman) dan Barata (Indonesia);
4. MoU antara Intamin (Jerman) dan INKA (Indonesia);
5. MoU antara Loesche (Jerman) dan PT Pindad (Indonesia)