FOTO 5 - Lift ke dasar Grasberg Underground Mine, Freeport Indonesia. (IDN Times/Uni Lubis)
Saat ini, Freeport memiliki dua smelter yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Salah satu fasilitas smelter itu berkapasitas 1,3 juta ton per tahun, sedangkan satu smelter lainnya masih dalam tahap pembangunan dan ditargetkan bisa beroperasi di 2024.
Smelter itu ditaksir memiliki kapasitas penyimpanan pengolahan konsentrat mencapai 1,7 juta ton per tahun. Artinya, pada saatnya nanti, kapasitas smelter PTFI di Gresik mampu mengolah konsentrat sebesar 3 juta ton per tahun.
"Jadi dari total produksi Freeport yang 3 juta ton tersebut, nantinya semuanya untuk menyuplai pabrik (fasilitas smelter) yang ada di Gresik," jelas Bahlil.
Sebelumnya, Bahlil menyampaikan alasan perperpanjangan IUPK Freeport adalah untuk menjaga agar produksi tambang tidak menurun, mengintat produksi konsentrat Freeport ditarget mencapai 3 juta ton per tahun.
“Konsentrat ini akan habis di 2035, itu sudah mulai menurun produksinya karena cadangannya mulai habis. Cadangan sekarang yang mereka produksi itu hasil eksplorasi tahun 90-an. Eksplorasinya itu butuh 10-15 tahun. Kalau tidak kita perpanjang sekarang, maka di 2035 itu dapat dipastikan sampai 2040 Freeport tutup,” jelas dia.