Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Freeport Indonesia Bakal Produksi Emas 32 Ton Tahun Ini

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas. (IDN Times/Uni Lubis)
Intinya sih...
  • PT Freeport Indonesia (PTFI) menargetkan produksi emas sekitar 32 ton pada 2025 melalui fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) di Gresik, Jawa Timur.
  • Perjanjian penyerapan emas dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) telah dilakukan, meskipun Antam masih perlu memastikan kapasitasnya untuk menyerap volume di atas 30 ton.

Jakarta, IDN Times - PT Freeport Indonesia (PTFI) menargetkan produksi emas sekitar 32 ton pada 2025 melalui fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) yang berlokasi di kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur.

Produksi perdana dimulai pada 30 Desember 2024 dan berlanjut pada awal Januari hingga Februari 2025. Volume produksi akan bervariasi seiring proses peningkatan kapasitas (ramp-up) fasilitas yang baru beroperasi tersebut.

"Rencana produksi emas itu tahun ini sekitar 32 ton. Jadi akan bervariasi," kata Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, dikutip Senin (24/3/2025).

1. Freeport Indonesia bakal pasok emas ke Antam sebanyak 30 ton

Fasilitas pemurnian logam mulia milik PTFI di Gresik. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Tony menyampaikan, pihaknya telah menjalin perjanjian dengan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tentang penyerapan emas dari fasilitas pemurnian logam mulia milik PTFI.

Dia menegaskan, Freeport Indonesia siap memasok lebih dari angka tersebut, meskipun kapasitas badan usaha milik negara (BUMN) itu untuk menyerap volume di atas 30 ton masih perlu dipastikan.

"Kita siap menyuplai kepada Antam. Tapi memang Antam apakah mampu untuk meng-absorb lebih dari 30 ton itu belum tentu. Tapi kalau memang lebih dari 30 ton akan di-absorb oleh Antam, kami siap," kata dia.

2. Pemurnian emas masih andalkan pasokan lumpur anoda dari PT Smelting

Fasilitas pemurnian logam mulia milik PTFI di Gresik. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Dia mengatakan, saat ini proses pemurnian emas di fasilitas PMR masih bergantung pada pasokan lumpur anoda dari PT Smelting. Hal itu disebabkan smelter tembaga milik PTFI belum beroperasi penuh.

Lumpur anoda merupakan produk samping dari pemurnian tembaga, di mana anoda tembaga direndam dalam proses refinery sehingga logam mulia seperti emas dan perak terpisah, sedangkan yang tersisa adalah tembaga murni.

"Dan lumpur anoda ini kemudian yang dimurnikan di PMR di kawasan JIIPE. Nah itu masih mengandalkan dari PT Smelting," kata dia.

3. Freeport Indonesia jadi produsen emas dari hulu ke hilir terbesar di dunia

Fasilitas pemurnian logam mulia milik PTFI di Gresik. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Tony mengatakan, integrasi fasilitas pemurnian logam mulia atau PMR dengan kegiatan tambang hulu dalam satu entitas perusahaan menjadikan PTFI sebagai produsen emas terintegrasi hulu-hilir terbesar di dunia.

"Terintegrasinya precious metal refinery dengan hulu tambang kita dalam satu perusahaan PTFI, ini merupakan juga perusahaan produsen emas hulu hilir yang terbesar di dunia," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
Deti Mega Purnamasari
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us