Ganjar Umbar Janji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Meroket 7 Persen

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden Ganjar Pranowo mengumbar janji bakal memperkuat aspek hukum demi membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia meroket tujuh persen.
Hal tersebut disampaikan calon presiden nomor urut 03 itu di depan pengusaha dalam acara Dialog Apindo Capres 2024, di Jakarta, Senin (11/12/2023).
“Penegakan hukum harus kuat untuk ekonomi tumbuh 7 persen, dan kalau kita mau jadi negara maju di 2045, ekonomi tumbuh 7 persen jangan ditawar,” ujar Ganjar.
Lalu bagaimana jurus Ganjar membawa ekonomi Indonesia tumbuh tujuh persen?
1. Menciptakan pendidikan unggul

Namun demikian, menurutnya banyak pekerjaan rumah (PR) untuk memperkuat aspek hukum di Indonesia. Salah satunya pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
"Ada digital ekonomi, upskilling SDM, industrialisasi bernilai tambah, dan pendidikan unggul," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
2. Program 1 keluarga miskin 1 sarjana

Untuk memperkuat pendidikan, Ganjar punya program satu keluarga miskin satu sarjana. Program ini dimaksudkan untuk setiap keluarga miskin diberi keringanan untuk mengakses hingga perguruan tinggi.
Dalam satu keluarga setidaknya ada satu anak yang dapat melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi.
“Dari investasi membuka lapangan kerja, dan tugas kami adalah mempersiapkan SDM yang unggul termasuk di dalamnya kami mempersiapkan suatu program yang bagaimana caranya kelompok miskin bisa melompat, kelompok perempuan bisa melompat, penyandang disabilitas bisa melompat dengan pendidikan, jadi jangan ditawar pendidikan ini,” terangnya.
3. Pembenahan izin birokrasi

Ganjar menilai, aspek perizinan dalam birokrasi masih menjadi permasalahan di dunia usaha Indonesia saat ini. Hal tersebut menurutnya perlu dibenahi dan diperkuat.
Mengingat saat ini korupsi, kolusi, nepotisme (KKN), pungutan liar (pungli) serta praktik mafia hukum menjadi salah satu aspek yang menghambat pertumbuhan ekonomi.
"High cost selalu muncul karena mulai dari awal kita sudah menghadapi kesulitan itu," ujarnya.