Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Maskapai penerbangan dalam negeri menatap optimistis bisa mengangkut banyak penumpang tahun ini. Optimisme itu muncul lantaran kini sudah banyak masyarakat yang bepergian atau traveling menggunakan pesawat.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra mengatakan, optimisme ini terlihat dari jumlah pergerakan pesawat yang meningkat pada 2023. Bahkan, dia menargetkan, jumlah pergerakan pada 2024 bisa melebihi masa sebelum pandemik COVID-19 atau pada 2019.

"Ngomong 2024, sebenarnya kita sangat optimis, pergerakan di 2023 itu signifikan meningkat. Potensi terbang dibandingkan 2019 naik, dari 45 juta jadi 47 juta tahun ini," ujar Irfan dalam pernyataannya, dikutip Selasa (12/3/2024).

1. Strategi Garuda Indonesia angkut banyak penumpang tahun ini

Garuda Indonesia X Pocari Sweat (IDN Times/Dhiya Awlia Azzahra)

Irfan mengaku tengah menyiapkan strategi untuk tetap bisa mengangkut banyak penumpang pada tahun ini. Irfan mengatakan, Garuda Indonesia tidak boleh kalah dengan maskapai lain, sehingga mesti menambah frekuensi penerbangan untuk mengakomodasi animo penumpang pesawat.

Apalagi, menurut dia, pasar penerbangan Garuda Indonesia, baik domestik dan internasional, masih lebih besar dibandingkan maskapai lain.

"Kita lihat juga market kita sebenernya sangat besar, domestik dan Internasional. Kalau ditanya bagaimana optimisme kita dengan Citilink, prinsip-prinsip sama jangan kalah sama warna yang lain, kita sering muncul," ucap Irfan.

2. Tambah pesawat wide body

Penumpang pesawat Garuda Indonesia. (IDN Times/Holy Kartika)

Selain itu, Irfan berupaya menambah pesawat berbadan lebar atau wide body di rute-rute penerbangan 'gemuk'.

"Kita akan tambah wide body untuk domestik seperti Bali, Medan, Makassar, dan Balikpapan. Kami cukup optimis pada tahun ini," imbuh dia.

3. Pemulihan penumpang di Citilink sudah terlihat pada awal 2024

Armada pesawat Citilink saat terparkir di apron Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. (IDN Times/Fariz Faridanto)

Di sisi lain, Direktur Utama Citilink Indonesia, Dewa Kadek Rai mengungkapkan, pemulihan penumpang sudah terlihat pada awal tahun ini. Hal itu tercermin dari tingkat keterisian penumpang pada Januari 2024 yang naik 16-17 persen dibandingkan tahun lalu.

Kadek melihat pemulihan penumpang pesawat ini terus berlanjut hingga Februari 2024 ketika jumlah penumpang terus mengalami kenaikan.

"Recovery airlines sudah mulai keliatan mulai Februari. Kita harap Maret yang notabene setiap tahun paling low season tahun ini masih mendapatkan faktor tinggi," kata dia.

Editorial Team